Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investasi Hortikultura Sangat Menjanjikan

Kompas.com - 28/06/2012, 02:44 WIB

Jakarta, Kompas - Investasi di sektor pertanian, khususnya untuk subsektor hortikultura, sangat menjanjikan. Nilai pasar komoditas hortikultura saat ini Rp 100 triliun.

Menteri Pertanian Suswono, Rabu (27/6), di Jakarta, mengatakan, pemerintah sangat mengharapkan masyarakat investasi di subsektor hortikultura. Tidak hanya di budidaya, tetapi di hulu, hilir, dan subsektor penunjang. Meski begitu, Suswono mengakui masih ada kendala lahan.

Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Hasanuddin Ibrahim mengatakan, bisnis pengemasan tidak ada. Misalnya karton buah untuk sayur dan buah.

Saat ini masih banyak kebun hortikultura rakyat yang menggunakan varietas asalan. Serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) juga banyak. Bisnis pengendalian OPT juga menjanjikan. Juga bisnis penyediaan seeding net yang mengandung pestisida.

Hamparan kebun buah dan sayur juga tersebar. Biaya pengumpulan menjadi mahal. Ini juga mendatangkan peluang bisnis, bagaimana agar biaya pengumpulan menjadi lebih murah. Belum lagi bisnis pergudangan serta rantai pendingin dan ruang pendingin.

Terkait pupuk, masih banyak pupuk untuk tanaman hortikultura yang impor. Begitu pula dengan zat pengatur tumbuhan untuk berbuah, juga masih impor.

Sistem logistik juga menjadi peluang tersendiri untuk investasi. Begitu juga dengan kargo.

Ketua Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor Said Didu mengatakan, konsumsi produk hortikultura saat ini diperkirakan mencapai Rp 100 triliun per tahun. ”Ini peluang bisnis sangat menjanjikan,” katanya.

Plt Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Banun Harpini mengatakan, dalam lima tahun terakhir (2007-2011), total investasi dalam bentuk PMDN kumulatif sektor pertanian sebesar Rp 24,62 triliun atau 11,97 persen dari total nilai investasi PMDN nasional. Adapun PMA baru 4,2 persen. (MAS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com