Bank Memacu Pertumbuhan Kredit

Jakarta, Kompas - Perbankan memacu pertumbuhan kredit tahun ini. Kondisi ini seiring optimisme Bank Indonesia bahwa pertumbuhan kredit akan sesuai dengan rencana bisnis bank tahun 2012, yakni 24-25 persen.

PT Bank Mutiara Tbk per akhir Juni 2012 membukukan kredit Rp 10,5 triliun, atau tumbuh 25,74 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2011. Rasio kredit bermasalah (non-performing loan/ NPL gross) turun dari 10,44 persen pada akhir semester I-2011 menjadi 4,82 persen pada akhir semester I-2012. ”Kinerja ini akan kami tingkatkan untuk mendukung proses divestasi Bank Mutiara,” kata Direktur Utama Bank Mutiara Maryono, akhir pekan lalu.

Semua saham Bank Mutiara memang sedang dijual oleh pemilik saham mayoritasnya saat ini, yakni Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Menurut rencana, semua tahapan penjualan tuntas pada Oktober mendatang. LPS memiliki 99,99 persen saham bank yang sebelumnya bernama Bank Century ini setelah mengucurkan dana penyertaan modal sementara sebesar Rp 6,7 triliun pada November 2008.

Bank Mutiara, tambah Maryono, selama ini lebih banyak mengucurkan kredit ke sektor konsumsi. Namun, pada masa mendatang, Bank Mutiara akan menyeimbangkan portofolio kredit konsumsi dengan usaha kecil menengah (UKM). Kredit konsumsi itu antara lain untuk kredit kepemilikan kendaraan, kepemilikan rumah atau apartemen, dan kredit tanpa agunan.

PT Bank Permata Tbk juga optimistis dapat mencapai pertumbuhan kredit sebesar 20 persen tahun ini. Direktur Retail Banking PermataBank Lauren Sulistiawati menyebutkan, pihaknya tidak ada rencana merevisi rencana bisnis bank yang sudah disampaikan kepada Bank Indonesia. ”Kami menjaga rasio pembiayaan terhadap dana pihak ketiga pada kisaran 93-94 persen tahun ini. Dengan target dana pihak ketiga yang tumbuh sekitar 20 persen tahun ini, kami juga berharap kredit tahun ini tumbuh 20 persen,” ujar Lauren.

PT Bank Ekonomi Raharja Tbk, anggota Grup HSBC, juga memacu pertumbuhan kredit meskipun tidak setinggi bank- bank di posisi 10 besar. Presiden Direktur Bank Ekonomi Tony Turner menyebutkan, per Juni 2012, kredit tumbuh 10 persen dibandingkan dengan kredit pada Juni 2011. (IDR)