Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertumbuhan Bisa 3,8 Persen

Kompas.com - 13/07/2012, 03:32 WIB

Jakarta, Kompas - Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2013 sebesar 6,4 persen. Namun apabila terjadi penurunan ekonomi global yang parah dan panjang, hal itu dapat menekan pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga menjadi 3,8 persen.

Perkiraan pertumbuhan ekonomi yang melambat tersebut tertuang dalam laporan Bank Dunia berjudul ”Perkembangan Triwulanan Perekonomian Indonesia Juli 2012” yang diluncurkan, Kamis (12/7), di Kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal, Jakarta. Hadir dalam paparan tersebut Direktur Pelaksana Bank Dunia Sri Mulyani Indrawati dan Kepala Perwakilan Bank Dunia di Indonesia Stefan Koeberle.

Dalam laporannya, Bank Dunia memperkirakan tiga skenario dampak penurunan ekonomi global terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia 2013. Perkiraan Bank Dunia itu jauh di bawah perkiraan pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Pemerintah dan DPR telah sepakat membuat asumsi pertumbuhan ekonomi 2013 adalah 6,8-7,2 persen.

Menurut Bank Dunia, apabila pertumbuhan ekonomi yang melambat parah ini terjadi, hal itu akan berdampak pada perlambatan kegiatan dalam negeri. Penurunan harga komoditas akan mengurangi pendapatan dan investasi. Dalam kondisi terjadi krisis yang parah, ada kemungkinan sentimen dunia usaha dan konsumen turun dengan drastis.

Perekonomian Indonesia menghadapi tantangan ganda, yakni meningkatkan kesiagaan menghadapi krisis untuk mengatasi tekanan jangka pendek. Pada saat bersamaan mempersiapkan kebijakan mendukung pertumbuhan jangka menengah di tengah lingkungan dunia yang melemah.

Sri Mulyani meminta pemerintah tidak terlena dengan pertumbuhan ekonomi yang mencapai 6,3 persen tahun 2012. Pemerintah harus bisa memberikan bukti yang lebih nyata dalam bentuk penyediaan lapangan kerja dan program jaminan sosial bagi masyarakat miskin. ”Meskipun pertumbuhan 6 persen, bagaimana membuat lapangan pekerjaan dan mengatasi kemiskinan,” kata Sri Mulyani.

Stefan Koeberle menyatakan, Indonesia tidak kebal dari dampak krisis global sehingga tidak tertutup kemungkinan pertumbuhan ekonomi 2013 turun ke 4 persen.

Akan tetapi, Indonesia masih menikmati pertumbuhan kuat dibandingkan dengan negara-negara berkembang lainnya berkat kuatnya konsumsi domestik dan investasi.

Kemarin Sri Mulyani menemui Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa di kantornya di Jakarta.

”Agar pertumbuhan kita tetap tinggi, caranya adalah belanja kita diarahkan pada hal yang benar-benar produktif, seperti infrastruktur. Program perlindungan sosial harus jalan,” tutur Hatta.

(MAS/WER)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com