Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kamp Vietnam di Batam Jadi Hotel?

Kompas.com - 20/07/2012, 19:55 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

BATAM, KOMPAS.com - Komisi X DPR RI mengusulkan bekas tempat pengungsian kamp Vietnam di Pulau Galang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau menjadi penginapan untuk menarik wisatawan dalam dan luar negeri. "Diusulkan Galang menjadi hotel, seperti Alcatraz," kata anggota Komisi X DPR RI Sunartoyo dalam kunjungan kerja di Batam, Jumat (20/7/2012).

Tempat pengungsian itu, kata dia, bisa dikemas sedemikian rupa hingga dapat menjadi hotel dan menarik perhatian turis. Lokasi kamp Vietnam di Pulau Galang  adalah tempat pengungsian orang Vietnam yang pada tahun 1979-1996, saat negara itu sedang bergejolak.

Menurut Sunartoyo, pengemasan kamp Vietnam menjadi penginapan akan menarik perhatian dan menjadi daya tarik pariwisata Batam, mengingat penampungan pengungsi Vietnam itu memiliki sejarah.

Obyek kamp Vietnam terletak di Pulau Galang yang berada di selatan Pulau Batam tersebut terhubungkan dengan enam jembatan besar dan kecil. Para pengungsi tinggal di tempat itu selama tujuh tahun dibawah perlindungan lembaga UNHCR.

Awalnya, tempat pengungsian itu memiliki beberapa macam fasilitas, seperti klinik PMI, kantor administrasi dari PBB, tempat pendidikan anak-anak, tempat peribadatan dan tempat makam bagi mereka yang meninggal dunia karena terserang penyakit. Saat ini, tempat itu menjadi obyek wisata dan sejarah.

Sunartoyo mengatakan sejarah panjang "manusia perahu" Vietnam di Pulau Galang dapat menjadi daya tarik wisatawan. "Nanti ada ’guide’ yang menunjukkan di sini bekas ini dan itu," kata dia.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Provinsi Kepulauan Riau, Guntur Sakti mengatakan pemerintah daerah membuat "cluster" pengembangan pariwisata di masing-masing ibu kota, misalnya budaya di Tanjungpinang dan pariwisata bahari di Lingga.

Pengelompokan daerah wisata itu, menurut Guntur, untuk memudahkan pengembangan daerah sesuai dengan potensi yang dimiliki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com