Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Kedelai Melemah Setelah Alami Kenaikan

Kompas.com - 24/07/2012, 14:21 WIB
Eny Prihtiyani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Harga kedelai berjangka yang diperdagangkan di CBOT (Chicago Board of Trade) ditutup melemah. Harga Kedelai berjangka untuk penyerahan Agustus 2012 ditutup melemah sebesar 1.698,4 dollar AS per bushel atau melemah sebesar 59 dollar AS per bushel.

Penurunan harga komoditas yang juga merupakan produk substitusi CPO ini dipengaruhi aksi spekulasi pelaku pasar yang sudah memprediksi akan terjadi penurunan setelah harga kedelai pada perdagangan sebelumnya mengalami penguatan.

Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi, Selasa (24/7/2012), melaporkan bahwa di tengah belum kondusifnya pasar, investor justru lebih memilih untuk menahan posisi. Negatifnya pergerakan bursa saham global dan melemahnya harga minyak mentah menjadi indikator yang utama saat ini.

Pada perdagangan sebelumnya, harga kedelai berjangka mengalami peningkatan karena adanya kekhawatiran yang terus berlanjut bahwa kekeringan yang memburuk di Midwest dapat mengurangi hasil tanaman ini di Amerika Serikat.

Para pengamat mengatakan, tanaman kedelai tidak seperti jagung, bisa pulih dari kondisi keringnya jika hujan meningkat pada pekan-pekan mendatang, karena masa pertumbuhan utama bagi kedelai adalah pada bulan Agustus.

Namun demikian, kekeringan yang berlanjut akan memberi beban buruk pada produksi kedelai di AS. Lonjakan harga itu terjadi karena para pedagang kedelai menunggu data Departemen Pertanian AS untuk merilis peringkat kondisi yang diperbarui untuk tanaman, yang menunjukkan setelah perdagangan ditutup bahwa hanya 40 persen dari tanaman kedelai berada dalam kondisi baik atau sangat baik, turun dari 45 persen pekan lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pesawat SQ321 Alami Turbulensi, Ini Kata CEO Singapore Airlines

    Pesawat SQ321 Alami Turbulensi, Ini Kata CEO Singapore Airlines

    Whats New
    10 Daerah Penghasil Karet Terbesar di Indonesia

    10 Daerah Penghasil Karet Terbesar di Indonesia

    Whats New
    5 Dekade Hubungan Indonesia-Korsel, Kerja Sama Industri, Perdagangan, dan Transisi Energi Meningkat

    5 Dekade Hubungan Indonesia-Korsel, Kerja Sama Industri, Perdagangan, dan Transisi Energi Meningkat

    Whats New
    Negara Penghasil Karet Terbesar Ketiga di Dunia Adalah Vietnam

    Negara Penghasil Karet Terbesar Ketiga di Dunia Adalah Vietnam

    Whats New
    OJK Cabut Izin BPR Bank Jepara Artha di Jawa Tengah

    OJK Cabut Izin BPR Bank Jepara Artha di Jawa Tengah

    Whats New
    Efek Taylor Swift, Maskapai Catat Lonjakan Perjalanan Udara ke Eropa

    Efek Taylor Swift, Maskapai Catat Lonjakan Perjalanan Udara ke Eropa

    Whats New
    Bukan Hanya Bitcoin, Aset Kripto 'Alternatif' Juga Kian Menguat

    Bukan Hanya Bitcoin, Aset Kripto "Alternatif" Juga Kian Menguat

    Whats New
    Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

    Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

    Whats New
    Kemenhub Sebut Kenaikan TBA Tiket Pesawat Tunggu Momen yang Tepat

    Kemenhub Sebut Kenaikan TBA Tiket Pesawat Tunggu Momen yang Tepat

    Whats New
    Tiga Negara di Dunia dengan Jumlah Penduduk Terbesar, India Juaranya

    Tiga Negara di Dunia dengan Jumlah Penduduk Terbesar, India Juaranya

    Whats New
    Proses Studi Kelayakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Dilanjutkan Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Proses Studi Kelayakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Dilanjutkan Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Whats New
    Cek Harga Bahan Pokok, KPPU Sidak Pasar di 7 Kota

    Cek Harga Bahan Pokok, KPPU Sidak Pasar di 7 Kota

    Whats New
    Kebijakan Impor Terbaru Dinilai Bisa Normalkan Pasar

    Kebijakan Impor Terbaru Dinilai Bisa Normalkan Pasar

    Whats New
    Jadi Tuan Rumah ITS Asia Pacific Forum, Indonesia Bakal Pamerkan Transportasi di IKN

    Jadi Tuan Rumah ITS Asia Pacific Forum, Indonesia Bakal Pamerkan Transportasi di IKN

    Whats New
    Apindo Nilai Kolaborasi TikTok Shop-Tokopedia Bisa Pacu Transformasi Digital di RI

    Apindo Nilai Kolaborasi TikTok Shop-Tokopedia Bisa Pacu Transformasi Digital di RI

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com