Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Listrik Siap Dikembangkan

Kompas.com - 27/07/2012, 20:03 WIB
Ester Lince Napitupulu

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah optimistis mobil listrik nasional dapat dikembangkan di Indonesia. Bahkan, pemerintah telah membentuk Pusat Pengembangan Teknologi dan Industri otomotif.

"Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyiapkan untuk riset dan menghimpun potensi yang ada. Perguruan tinggi, BUMN, LIPI, memiliki potensi dan siap mengembangkan mobil listrik yang hemat energi," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad Nuh, saat melakukan kunjungan kerja ke PT Dirgantara Indonesia di Bandung, Jumat (27/7/2012) ini.

Menurut Nuh, teknologi mobil listrik di dunia belum lama berkembang. Karena itu, Indonesia masih bisa mengejar untuk mengembangkan mobil listrik nasional sendiri.

"Ada city car, bus, dan angkutan barang yang sudah dikembangkan. Mobil yang potensinya cukup besar memang city car. Tetapi nanti yang lain juga dikembangkan," kata Nuh.

PT Dirgantara Indonesia pada kurun 200-2003, telah membuat prototype mobil dan pikap berukuran kecil yang bisa masuk ke dalam gang. Ada tiga mobil berkapasitas 2-4 penumpang dan satu pikap kecil diberi nama "Gang Car" yang telah memiliki hak kekayaan intelektual (HAKI). Keempat mobil ini diserahkan kepada Kemendikbud untuk dikoversi menjadi mobil listrik.

"Mobil yang dibuat PT Di ini memakai bahan bakar. Kami mendukung mobil ini dikonversikan menjadi mobil listrik yang diprogramkan pemerintah. Kami serahkan mobil ini diteliti dan dikembangkan lebih lanjut," kata Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia, Budi Santoso.

Nuh mengatakan, dalam pengembangan mobil listrik yang mendapat dukungan penuh dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dilibatkan 6 perguruan tinggi negeri. Perguruan tinggi itu adalah Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Sebelas Maret, Institut Teknologi Bandung, Institu Teknologi Sepuluh November, dan Politeknik Manufaktur Bandung.

Ada juga institusi di bawah Kemenristek seperti LIPI dan BPPT. Untuk perusahaan ada PT Dirgantara Indonesia, PT Industri Kereta Api (Inka), dan PT LEN.

Menurut Nuh, prototype mobil listrik yang jumlahnya lebih dari 20 unit akan dipamerkan di Bandung dalam peringatan Hari Kebangkitan Teknologi. Mobil listrik akan jadi produk unggulan nasional.

Nuh mengatakan pada tahun ini fokus pada menghimpun seluruh potensi pengembanan mobil listrik. Tahun depan pada prototype, dan pada 2014 siap diproduksi massal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com