Jakarta, Kompas
Kredit investasi tumbuh paling tinggi, yakni 29,1 persen. Disusul kredit modal kerja dan kredit konsumsi, masing-masing sebesar 28,2 persen dan 19,6 persen.
Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution, akhir pekan lalu, mengatakan, pertumbuhan kredit perbankan yang nyaris 26 persen ini sudah optimum. ”Kalau lebih besar, kebanyakan,” kata Darmin kepada wartawan, di Jakarta. Kondisi pertumbuhan kredit perbankan saat ini, menurut Darmin, bagus. Kredit didominasi pertumbuhan untuk investasi dan modal kerja.
Bank Indonesia memang berupaya menekan pertumbuhan kredit konsumsi. Salah satu caranya adalah aturan uang muka minimum pembelian secara kredit untuk rumah dengan luas lebih dari 70 meter persegi serta mobil dan sepeda motor.
Aturan yang berlaku mulai 15 Juni 2012 ini diharapkan berdampak signifikan terhadap laju pertumbuhan kredit konsumsi. Dengan demikian, kredit untuk investasi dan modal kerja diharapkan lebih tinggi pertumbuhannya. Darmin mengakui, upaya menekan kredit konsumsi dalam pembelian rumah dan kendaraan bermotor itu menimbulkan kekesalan sebagian masyarakat.
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja mengungkapkan, kredit pada triwulan III-2012 akan lebih tinggi dibandingkan dengan pencapaian triwulan II.