Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hendak Mudik ke Lampung, Lis Jadi Korban Hipnotis

Kompas.com - 17/08/2012, 18:55 WIB
Imanuel More

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengalaman yang dialami Lis Marina (33), sungguh menyedihkan. Uang dan barang-barang yang dikumpulkan dari hasil kerjanya sebagai pembantu rumah tanggal raib setelah ia menjadi korban hipnotis.

Lis, yang ditemui di Terminal Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Jumat (17/8/2012) menuturkan, peristiwa itu berawal dari rencananya untuk berangkat mudik ke kampung halamannya di Bumi Agung, Lampung Selatan. Sekitar jam 8 pagi, ia telah meninggalkan rumah tempat dia bekerja di Jatipadang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, menuju Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur.

"Jam 8.30 (WIB) saya tiba di Terminal Kampung Rambutan (Jakarta Timur) karena bus rencananya berangkat jam 10 pagi," tutur Lis.

Ia baru saja memasuki pintu terminal saat ditepuki seorang perempuan. Lis lalu ditawari sebotol minuman kemasan merek terkenal. Minuman itu langsung diteguk Lis.

"Orangnya perempuan, tubuhnya tinggi, kulit putih. Habis ditepuk, saya ditawari minuman, saya langsung manut aja," ujar Lis.

Setelah itu, perempuan itu menawarkan Lis untuk bergabung dengannya untuk perjalanan mudik dengan menggunakan mobil pribadi. Kemudian datang seorang pria, rekan perempuan tersebut yang mengajak Lis untuk mengambil mobil yang saat itu sedang berada di Markas Korps Marinir Cilandak.

Untuk itu, Lis dimintai si perempuan untuk menyerahkan barang-barang, termasuk kalung emas yang dipakainya. "Itu kalung emas 24 karat, lima gram. Saya juga disuruh tinggalin tas tangan (ada uang tunai sebesar Rp 3.578.000), handphone Nokia, koper besar, kardus, tas berisi baju-baju baru buat keluarga," rinci Lis.

Lis kemudian diboncengi ke lokasi yang disebutkan sebagai tempat kedua oknum menitipkan mobil mereka. Di tengah jalan, Lis yang sudah dalam keadaan tak sadar ditinggalkan begitu saja.

Saat sadar kembali, Lis sempat kebingungan. Ia hanya ingat tadi diajak mengambil mobil. Ia kemudian pergi ke Markas Korps Marinir Cilandak untuk menanyakan keberadaan pria yang memboncengnya dan mobil yang hendak menuju Lampung.

Pihak marinir jelas kebingunan dengan pertanyaan Lis. Setelah mendengar cerita Lis, mereka paham bahwa wanita yang berstatus janda yang ditinggal cerai itu telah menjadi korban penipuan. Lis pun diantar ke Terminal Lebak Bulus. Di sana, wanita beranak satu itu sempat diperiksa kondisi kesehatannya di Posko Terpadu Lebaran.

"Hanya mengalami gangguan syok ringan," kata dr Nisa, dari Puskesmas Pesanggrahan, yang memeriksa kondisi korban.

Lis kemudian dibawa ke Pos Polisi Terminal Lebak Bulus. Ipda Andung Suwito, Kapospol Subsektor Terminal Lebak Bulus lantas menfasilitasi kepulangan Lis. Ia kemudian meminta sumbangan 15 Perusahaan Otobus (PO) yang beroperasi di terminal terrsebut untuk mengumpulkan dana pembelian tiket bus ke Lampung.

Kepada Lis kemudian diberikan tiket bus Laju Prima jurusan Lebak Bulus-Jambi senilai Rp 400.000. Tak lupa, Andung merogoh koceknya sebesar Rp 250.000 untuk bekal perjalanan wanita malang itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com