Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dahlan Iskan: BUMN Tidak Maju, Direksi Harus Siap Diganti

Kompas.com - 31/08/2012, 08:54 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan menganggap bahwa menghadiri perayaan ulang tahun anak usaha perusahaan BUMN hanyalah buang-buang waktu saja. Namun, semalam, Dahlan menyempatkan hadir untuk pertama kalinya. Kebetulan semalam adalah perayaan ulang tahun ke-50 PT Sarinah Persero. Puncak perayaan ulang tahun dilakukan di Hotel Sari Pan Pacific.

"Saya baru sekali ini menghadiri peringatan ulang tahun BUMN. Dari 141 BUMN yang ada, baru kali ini saya datang pas di perayaan ulang tahunnya. Sebenarnya menghadiri perayaan ulang tahun itu tidak produktif, hanya buang-buang waktu saja. Tapi, saya hadir di sini karena saya ingin tahu Direktur Utama Sarinah. Kebetulan semua direksi, termasuk direktur utamanya, itu wanita," kata Dahlan saat memberikan sambutan di Hotel Sari Pan Pacific Jakarta, Kamis malam (30/8/2012).

Sebenarnya Dahlan Iskan harus memberikan sambutan perayaan ulang tahun Sarinah tepat pukul 19.00 WIB. Apalagi, dalam acara tersebut juga turut hadir Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Kepala Bappenas Armida Alisyahbana, serta direksi BUMN. Namun, Dahlan memang baru menghadiri perayaan Hari Teknologi Nasional di Bandung pada pagi harinya sehingga sempat dikabarkan bahwa Dahlan tidak hadir dalam acara tersebut.

Tiba-tiba, pukul 20.30, Dahlan datang secara mendadak. Sebagian tamu undangan juga sudah pulang. Namun, Dahlan tetap tenang. "Saya ingin wanita lebih banyak tampil di BUMN. Dari hasil penelitian, perusahaan yang dipimpin wanita, termasuk perusahaan saya dulu, selalu sukses. Saya bisa tidur nyenyak karena wanita itu bisa dipercaya," kenangnya.

Dahlan berharap bahwa dengan kepemimpinan yang baru ini, PT Sarinah Persero bisa maju. "Tapi, prinsip saya terserah direksi. Mau perusahaan itu maju, mundur, mati atau bahkan tutup, itu terserah mereka. Yang penting, kalau perusahaan BUMN itu tidak maju, direksinya harus siap diganti," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com