Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Liburan Murah dan Ramah Lingkungan di Kuta Ala Pop!

Kompas.com - 10/09/2012, 08:36 WIB
Tjatur Wiharyo

Penulis

KOMPAS.com - Tertunda sejak awal Agustus 2012, "Pop! Hotel Kuta Beach" akhirnya resmi dibuka sejak Kamis (6/9/2012). Penanaman pohon ketapang dan operasi semut di Pantai Kuta, Bali, mengawali serangkaian kegiatan peresmian hotel bintang dua berkapasitas 223 kamar yang dikelola oleh Tauzia Hotel Management itu.

Perhatian terhadap alam itu bukan sekadar pemanis seremoni, tetapi merupakan kampanye "go green" yang direncanakan secara serius dan matang. Keseriusan itu tampak dari fisik hotel yang dibangun di areal seluas 3.100 meter di Jalan Benekuta, yang menghubungkan Jalan Legian ini. Dari "Pop! Hotel Kuta Beach", Pantai Kuta dan Jalan Legian bisa ditempuh dengan berjalan kaki sekitar 5-10 menit.

Dinding menggunakan precast, yang lebih ringan dibanding tembok bata merah konvensional, save painting, membuat pengerjaan konstruksi lebih cepat dan mudah, dan dengan begitu menghemat air dan listrik.

Tidak ada air conditioner untuk lobby dan koridor. Sebagai gantinya, dipasanglah panel berupa screen berpori-pori untuk sirkulasi udara di sejumlah titik untuk pembatas indoor dan outdoor, misalnya di ujung-ujung koridor kamar dan antara lobi dan kolam renang. Panel ini juga mengurangi intensitas sinar matahari.

Kamar mandi juga dirancang dengan konsep ramah lingkungan. Dengan bentuk kapsul berpintu geser yang berdiamater sekitar 150 sentimeter, kamar mandi itu menggunakan pemanas air bertenaga surya. "Shower pod" yang dibuat dari fiber ini dirancang untuk efisiensi dan diproduksi khusus untuk Pop! Hotel Kuta Beach.

Tauzia juga memberi perhatian pada sampah dan limbah. Selain pemisahan sampah plastik, kertas, dan organik, mereka juga mendaur ulang air. "Hasil daur ulang itu tidak dipakai untuk mandi ya, tapi untuk hal lain, misalnya menyiram tanaman. Soal sampah dan limbah ini, kami juga bekerja sama dengan pemerintah daerah," kata Direktur Operasional Pop! Hotel Kuta Beach, Irene Janti.

Keputusan Tauzia membangun hotel bintang dua di kawasan premium itu juga tak lepas dari kampanye ramah lingkungan. Sebagai hotel bintang dua, Pop! Hotel Kuta Beach tidak menyediakan fasilitas restoran, yang notabene merupakan salah satu "penyumbang" sampah terbesar.

"Lokasi ini kan strategis, jadi tamu bisa dengan mudah menemukan tempat makan, minimarket, atau kebutuhan lain di dekat sini, tetapi untuk sarapan, kami tetap menyediakannya," lanjut Irene. Sebagai catatan, sarapan pagi yang tidak dimakan, akan diberikan kepada orang yang membutuhkan.

Sebagai "budget hotel", Pop! Hotel Kuta Beach memiliki satu tipe kamar. Setiap kamar berisi safe deposit, televisi dengan layanan tv kabel, dan kasur King Koil ukuran king atau twin, yang diproduksi berdasarkan desain Tauzia. Fasilitas lainnya adalah internet, wi-fi di seluruh area hotel, dan kolam renang. Kolam renang merupakan fasilitas khusus untuk "Pop! Hotel Kuta Beach".

"Untuk tahun ini, range "Pop! Hotel Kuta Beach" Rp 288.000 - Rp 488.000 per malam. Pada musim liburan seramai apa pun, pengunjung tak akan dikenai harga lebih dari batas maksimal. Sejak menerima tamu pada 10 Agutus lalu, tingkat occupancy mencapai 65 persen," ulas Irene.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com