Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tumbuhkan Generasi Pembatik

Kompas.com - 11/09/2012, 02:58 WIB

KUDUS, KOMPAS - Pemerintah daerah, pengusaha, dan pencinta batik harus melestarikan batik sebagai produk budaya. Caranya dengan menumbuhkan generasi pembatik, mempromosikan batik, dan mengajak kaum muda memakai batik.

Ketua Umum Yayasan Batik Indonesia Jultin Ginanjar Kartasasmita menyatakan hal itu ketika mengunjungi Galeri Batik Kudus yang digagas Bakti Budaya Djarum Foundation di Desa Garung Lor, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Senin (10/9). Kunjungan itu merupakan rangkaian kegiatan Yayasan Batik Indonesia meninjau sentra batik di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

”Sejak batik Indonesia secara resmi diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia, pembinaan batik, terutama proses regenerasi pembatik, menjadi tanggung jawab bersama, termasuk Yayasan Batik Indonesia. Batik di Indonesia harus maju dan berkembang karena UNESCO akan memantau pertumbuhan batik di Tanah Air secara periodik,” kata Jultin.

Regenerasi pembatik diperlukan karena banyak pembatik sudah lanjut usia. Tak banyak orang yang mau jadi pembatik karena pembuatannya cukup lama dan penghasilan dari membuat batik tidak bisa diperoleh setiap hari.

Untuk menumbuhkan generasi pembatik, Yayasan Batik Indonesia berupaya memperjuangkan materi batik masuk kurikulum pendidikan. Sejumlah sekolah dan perguruan tinggi sudah memasukkan batik ke dalam kurikulum pendidikan, seperti di Solo, Pekalongan, dan ITB yang membuka jurusan batik.

”Indonesia tetap harus melestarikan batik agar tidak tertinggal dari negara lain yang mulai meminati dan mengembangkan batik tulis, seperti Malaysia, Thailand, Amerika, Jepang, Afrika, dan India,” katanya.

Perajin batik Muria Batik Kudus, Yuli Astuti, mengaku kesulitan mencari pembatik tetap. Biasanya dari sejumlah pelatihan yang digelar dan diikuti puluhan perempuan, hanya 1-2 orang yang mau bekerja sebagai pembatik.

Direktur Program Bakti Budaya Djarum Foundation Renitasari mengemukakan, batik kudus harus dipelihara dan dikembangkan. Caranya dengan memberikan pelatihan bagi para perempuan di Kudus. Tahun ini 50 perempuan di Kudus dilatih guna menumbuhkan generasi pembatik yang andal di masa depan. (HEN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com