Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lion Air Ekspansi Bisnis ke Malaysia

Kompas.com - 12/09/2012, 03:03 WIB

Kuala Lumpur, Kompas - Setelah bertahun-tahun tidak terealisasi, akhirnya PT Lion Mentari Airlines mengumumkan pendirian maskapai di Malaysia, yakni Malindo Airways. Maskapai hasil kongsi Lion Air dan perusahaan Malaysia, National Aerospace and Defense Industries, tersebut akan terbang perdana pada Mei 2013.

Kepada wartawan, salah satunya wartawan Kompas Alif Ichwan di Kuala Lumpur, Direktur Utama Lion Air Rusdi Kirana menjanjikan tarif murah, tetapi dengan pelayanan lebih baik. ”Kami akan menyediakan hiburan di dalam pesawat,” ujar Rusdi.

Penandatanganan kerja sama dilakukan oleh Direktur Utama Lion Air Rusdi Kirana dan Presiden Direktur National Aerospace and Defense Industries (NADI) Sri Dato’ Ahmad Johan.

Penandatanganan kerja sama tersebut dihadiri Menteri Transportasi Malaysia Dato’ Seri Kong Cho Ha, Perdana Menteri Malaysia, Dato’ Sri Mohammad Najib bin Tun Abdul Razak, dan Komisaris Utama NADI Gen Tan Sri Mohamed Hahim bin Mohhammad Ali.

Dari Kuala Lumpur, dengan 12 unit Boeing 737, pertama-tama Malindo Airways terbang ke Kota Kinabalu di Sabah. Kemudian, direncanakan penerbangan ke beberapa kota di Indonesia, Manila, Hanoi, serta beberapa kota di Australia dan China.

Pemeliharaan pesawat Malindo Airways akan dikerjakan oleh NADI, sedangkan pengadaan pesawatnya akan dipenuhi oleh Lion Air. NADI memegang 51 persen saham Malindo Airways, sementara sisanya di tangan Lion Air.

”Kami memang (pemegang saham) minoritas,” ujar Direktur Umum Lion Air Edward Sirait.

Dalam sepuluh tahun ke depan, Malindo Airways merencanakan untuk mengoperasikan 100 unit pesawat, termasuk 5 unit Boeing 787 Dreamliner. Boeing 787 bahkan ditargetkan datang tahun 2015 seiring dengan rencana Malindo Airways terbang ke Eropa.

Media di Malaysia memberi porsi pemberitaan utama terhadap aktivitas bisnis Lion Air. Ini terutama setelah Lion Air mencetak rekor pembelian 230 unit Boeing 737 senilai 22,4 miliar dolar AS, yang kesepakatannya disaksikan langsung oleh Presiden Barack Obama.

Analis industri penerbangan OSK Research, Ahmad Maghfur Usman, mengatakan, Malindo Airways dapat menjadi penantang serius bagi AirAsia. Malindo Airways dan AirAsia memang sama-sama bersaing di segmen maskapai berbiaya rendah.

Sementara itu, Chief Executive Officer AirAsia Group Tony Fernandes justru memilih bermukim di Jakarta. Bertempat di Menara Equity, Tony kini memimpin AirAsia Asean untuk fokus mengembangkan bisnis di Asia Tenggara.

Beberapa pekan lalu, Tony mengatakan, jika tetap bermukim di Malaysia, perhatiannya terpecah antara Malaysia AirAsia dan AirAsia. (AFP/RYO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com