Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

160 SNI Perikanan Mulai Diterapkan 2013

Kompas.com - 02/10/2012, 12:57 WIB
Brigita Maria Lukita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan akan menerapkan 160 Standar Nasional Indonesia (SNI) di sektor pengolahan hasil perikanan, mulai tahun 2013. Ditargetkan, sebanyak 483 produk perikanan mendapatkan SNI.

Tahun 2011, realisasi ekspor hasil perikanan sebesar 3,5 miliar dollar AS, dengan negara utama tujuan ekspor produk perikanan yakni Amerika Serikat 1,07 miliar dollar AS (30,4 persen), Jepang 806 juta dollar AS (22,9 persen), dan Eropa 459,8 juta dollar AS (13,1 persen).

Adapun jumlah kasus penolakan produk perikanan dari Uni Eropa (RASFF), turun dari 14 kasus pada tahun 2010 menjadi 7 kasus pada tahun 2011.

Menurut Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif Cicip Sutardjo, dalam siaran persnya, Selasa (2/10/2012) ini, tahun depan juga akan dilakukan pembinaan terhadap  pelaku usaha perikanan, seperti sertifikasi cara budidaya ikan yang baik (CBIB) di 7.000 unit pembudidayaan ikan di 33 provinsi.

Selain itu, sertifikasi cara pembenihan ikan yang baik (CPIB) bagi usaha pembenihan ikan di 165 unit pembenihan ikan,  pendaftaran pakan bagi pakan ikan baik produksi dalam negeri maupun impor, pendaftaran obat ikan, serta pengawasan residu di tingkat pembudidaya ikan terhadap penggunaan obat ikan, bahan kimia, bahan biologi dan kontaminan.

"Mutu dan keamanan hasil perikanan, merupakan salah satu elemen penting dalam program industrialisasi kelautan dan perikanan," ujar Cicip.

Menurut Cicip, ada tiga hal yang ingin dicapai dalam program industrialisasi di sektor kelautan dan perikanan. Pertama, peningkatan nilai tambah yang diiringi dengan peningkatan daya saing. Kedua, modernisasi sistem produksi hulu dan hilir. Ketiga, penguatan pelaku industri perikanan berbasis komoditas, wilayah dan sistem manajemen berkelanjutan.

Sampai dengan tahun 2011, terdapat 768 unit pengolahan ikan yang telah memiliki Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP), dan 505 UPI lainnya telah memiliki sertifikat keamanan pangan dan kesehatan lingkungan (HACCP).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com