Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkatkan Kapasitas Produksi Kereta Api

Kompas.com - 03/10/2012, 18:45 WIB
Imam Prihadiyoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Bidang Ekonomi, Keuangan, Industri, dan Teknologi Sohibul Iman di Jakarta, Rabu (3/10/2012) petang, mengatakan, produksi PT Industri Kereta Api (INKA) perlu ditingkatkan. Saat ini INKA baru mampu memproduksi 40 KRL commuter line per tahun. Padahal, kebutuhan KRL commuter line diperkirakan terus meningkat.

"Tahun ini saja kebutuhan untuk KRL commuter line mencapai 180 unit. Berarti ada 140 unit KRL yang belum terpenuhi," ujar Iman.

PT INKA, menurut Sohibul, memiliki kapasitas produksi 475 unit dengan rincian lokomotif 15 unit per tahun, KRL dan kereta rel diesel 40 unit per tahun, kereta api penumpang 120 unit per tahun dan kereta api barang 300 unit per tahun.

"Kami mengapresiasi upaya PT INKA untuk terus memenuhi kebutuhan kereta api, tetapi akan lebih baik jika produktivitasnya ditingkatkan," ujar Iman.

Sohibul Iman mengatakan, kebutuhan KRL commuter line akan terus meningkat seiring dengan program pemerintah untuk menjadikan kereta api sebagai moda angkutan massal. Dia mengatakan, paling tidak ada tiga hal yang perlu diperhatikan.

Pertama, pemerintah harus terus mendorong pertumbuhan industri kereta api sehingga  mampu memenuhi kebutuhan kereta api dalam negeri. Jika kapasitas produksi produksi dapat ditingkatkan,  tidak perlu mengimpor kereta dari Jepang.

Kedua, Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan perlu menyusun kebijakan yang mendukung upaya peningkatan kapasitas produksi, termasuk penyelesaian masalah ketersediaan bahan baku yang dibutuhkan untuk pembuatan kereta.

Kementerian BUMN perlu merapikan manajemen produsen kereta dan koordinasi antar-BUMN terkait upaya peningkatan kapasitas produksi dan ditopang oleh tata kelola yang baik.

Ketiga, adanya dukungan perbankan dalam permodalan sehingga kapasitas produksi bisa ditingkatkan, termasuk di dalamnya adalah dukungan dari BUMN perbankan. "Pemerintah harus terus berupaya meningkatkan TKDN ini dengan mendorong tumbuhnya industri pendukung di dalam negeri," jelasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com