Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pipa Baru Tempino-Plaju Dibangun

Kompas.com - 04/10/2012, 19:53 WIB
Evy Rachmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi meminta agar Pertagas sebagai transporter minyak segera membangun pipa baru Tempino-Plaju yang aman dari pencurian. Sebab, pipa yang ada telah banyak dilubangi para pencuri minyak mentah.

Demikian disampaikan Deputi Pengendali Operasi BP Migas Gde Pradnyana, Kamis (4/10), saat dihubungi di Jakarta. Sebagaimana diberitakan, kebakaran terjadi di dekat pipa minyak Tempino-Plaju milik Pertamina di Kilometer 219 Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin pada Rabu (3/10) pagi.

Untuk itu, Pertamina selaku pemilik pipa dan Elnusa sebagai pelaksana operasional penyaluran minyak berupaya mempercepat penanggulangan kebakaran dibantu tim pemadam kebakaran dari Dinas Kehutanan, ConocoPhilips dan JOB Talisman.  

Gde Pradnyana menyatakan, pipa itu merupakan milik Pertagas yang dioperasikan Elnusa. Pertagas sebagai transporter menyediakan sarana pengangkut minyak (pipa) yang aman dari pencurian.

Untuk itu Pertagas telah membangun pipa baru. Pipa ini siap beroperasi pada Desember 2012. Namun, karena pipa baru ini masih berada pada jalur pipa lama yang sangat rawan terhadap perusakan dan pelubangan, potensi terulangnya kembali pencurian minyak masih sangat besar.

"Karena itu kami mendesak agar dibuat pengamanan terpadu yang melibatkan masyarakat yang dilalui pipa tersebut (community based security)," ujarnya.

Di sisi lain, pemerintah juga sudah membentuk semacam satgas gabungan yang melibatkan kepolisian, TNI AD, dan pemerintah daerah untuk berkoordinasi mengamankan pipa. Gde Pradnyana menjelaskan, selama kebakaran dan upaya penanggulangannya kemarin,  kegiatan pemompaan minyak melalui pipa tersebut dihentikan.

Pemompaan baru dihidupkan kembali sekitar pukul 4 sore. Pipa tersebut mengalirkan  11.000-12.000 barrel per hari. Jadi kehilangan kesempatan produksi sehari sekitar 5.000-6.000 barrel.

"Minyak itu tidak ikut terbakar karena masih di dalam pipa dan tanki penyimpan di Tempino, tidak bisa diproduksikan saja. Yang meledak dan terbakar adalah minyak yang menggenang dan ditampung di lubang-lubang galian para penjarah," ujarnya.

Akibat penjarahan ini, minyak yang terangkut melalui pipa itu hilang 10-15 persen atau  1.000-1.500 barrel per hari. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com