Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Saham Newmont di Ujung Tanduk

Kompas.com - 09/10/2012, 13:31 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Peluang pemerintah untuk bisa menguasai 7 persen sisa saham PT Newmont Nusa Tenggara tinggal menghitung hari. Pemerintah dinilai lambat untuk segera mengakuisisi sisa saham tersebut.

Financial Analyst dan Founder Katadata Lin Che Wei menjelaskan pemerintah hanya memiliki waktu 13 hari kerja efektif untuk bisa segera memutuskan apakah akan mengakuisisi sisa saham Newmont tersebut atau tidak. Batas perjanjian jual beli saham (SPA) antara pemerintah dan Newmont akan berakhir pada 25 Oktober mendatang.

"Waktu sudah sangat mepet. Pemerintah dan DPR harus segera berkomunikasi, khususnya meminta persetujuan untuk bisa boleh mengakuisisi atau tidak sisa saham Newmont," kata Lin di kantornya BCA Tower Jakarta, Selasa (9/10/2012).

Hingga saat ini, sisa 7 persen saham Newmont terkesan mangkrak dan belum ada yang berminat membeli, apakah akan diambil pemerintah atau grup Bakrie. Menurut Lin, pemerintah juga harus mengambil inisiatif untuk segera berkomunikasi dengan DPR. Sehingga masalah akuisisi akan segera teratasi.

"Masalahnya untuk lobi kan tidak semudah membalik telapak tangan. Pemerintah juga harus berkomunikasi dengan Pemerintah Daerah nanti," jelasnya.

Sekadar catatan, Mahkamah Konstitusi pada 31 Juli lalu telah memutuskan bahwa rencana pembelian saham Newmont oleh Pusat Investasi Pemerintah (PIP) harus seizin DPR.

Menanggapi keputusan itu, Menteri Keuangan Agus Martowardojo telah menyatakan akan segera berupaya meyakinkan dan meminta persetujuan DPR. Kenyataannya, hingga saat ini belum ada upaya signifikan yang dilakukan oleh pemerintah untuk mendapatkan persetujuan DPR.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Dorong Implementasi Energi Berkelanjutan, ITDC Nusantara Utilitas Gandeng Jasa Tirta Energi

    Dorong Implementasi Energi Berkelanjutan, ITDC Nusantara Utilitas Gandeng Jasa Tirta Energi

    Whats New
    Harga Emas Terbaru 25 Mei 2024 di Pegadaian

    Harga Emas Terbaru 25 Mei 2024 di Pegadaian

    Spend Smart
    Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 25 Mei 2024

    Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 25 Mei 2024

    Spend Smart
    Menko Airlangga Beberkan Keberhasilan Perekonomian Indonesia di Hadapan Para Pemimpin Global pada Nikkei Forum 2024

    Menko Airlangga Beberkan Keberhasilan Perekonomian Indonesia di Hadapan Para Pemimpin Global pada Nikkei Forum 2024

    Whats New
    Giliran Kemenhub Tegur Garuda Soal Layanan Penerbangan Haji

    Giliran Kemenhub Tegur Garuda Soal Layanan Penerbangan Haji

    Whats New
    Harga Bahan Pokok Sabtu 25 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik, Cabai Merah Keriting Turun

    Harga Bahan Pokok Sabtu 25 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik, Cabai Merah Keriting Turun

    Whats New
    Kebakaran di Kilang Pertamina Balikpapan Sudah Berhasil Dipadamkan

    Kebakaran di Kilang Pertamina Balikpapan Sudah Berhasil Dipadamkan

    Whats New
    Kenaikan Harga Saham Nvidia, Nasdaq Catat Rekor Tertinggi

    Kenaikan Harga Saham Nvidia, Nasdaq Catat Rekor Tertinggi

    Whats New
    Kinerja Kepala Desa Millenial dan Z

    Kinerja Kepala Desa Millenial dan Z

    Whats New
    Berkaca dari AS, Banyak Kredit Macet Akibat Student Loan

    Berkaca dari AS, Banyak Kredit Macet Akibat Student Loan

    Whats New
    Atur Keuangan Agar Bebas Hutang, Ini Tipsnya

    Atur Keuangan Agar Bebas Hutang, Ini Tipsnya

    Work Smart
    Penyebab Student Loan Gagal di Era Soeharto: Banyak Kredit Macet

    Penyebab Student Loan Gagal di Era Soeharto: Banyak Kredit Macet

    Whats New
    Harga Batu Bara Acuan Mei 2024 Turun 5,8 Persen Jadi 114,06 Dollar AS Per Ton

    Harga Batu Bara Acuan Mei 2024 Turun 5,8 Persen Jadi 114,06 Dollar AS Per Ton

    Whats New
    AHY Usul Ada Badan Air Nasional, Basuki: Koordinasi Makin Susah

    AHY Usul Ada Badan Air Nasional, Basuki: Koordinasi Makin Susah

    Whats New
    [POPULER MONEY] 2015 Masih Rp 500.000-an Per Gram, Ini Penyebab Harga Emas Naik | AI Bakal Ambil Alih Semua Pekerjaan Manusia

    [POPULER MONEY] 2015 Masih Rp 500.000-an Per Gram, Ini Penyebab Harga Emas Naik | AI Bakal Ambil Alih Semua Pekerjaan Manusia

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com