Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Berkelanjutan, Suatu Keharusan

Kompas.com - 07/11/2012, 18:17 WIB
R. Adhi Kusumaputra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penduduk dunia akan mencapai sekitar sembilan miliar jiwa pada 40 tahun mendatang disertai urbanisasi yang terus meningkat ke perkotaan. Kebutuhan terhadap pangan, bahan bakar, air bersih dan pemukiman tentunya akan meningkat.

”Di satu sisi, kondisi ini merupakan suatu peluang bisnis. Namun jika daya dukung alam kurang diperhatikan, maka akan menimbulkan masalah. Karena itu pembangunan berkelanjutan merupakan suatu keharusan,” kata Presiden World Business Council for Sustainable Development (WBCSD) Peter Bakker di Jakarta, Rabu (7/11/2012).

Ia mengatakan hal itu dalam Sustainability Forum yang diikuti sekitar 100 pimpinan perusahaan terkemuka dan mengambil tema Solusi Bisnis untuk Keberlanjutan di Indonesia.

Kegiatan ini diselenggarakan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) bersama Indonesia Business Council For Sustainable Development (IBCSD). Pada pertemuan itu IBCSD meluncurkan Visi 2050 yang diresmikan Kepala Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) Kuntoro Mangkusubroto dan disaksikan Ketua KADIN Suryo B Sulistiyo.


Peter Bakker menggambarkan, pemanasan global kini sudah berpengaruh pada ketersediaan pangan dunia. Begitupun keterbatasan energi dan air bersih, telah berpengaruh pada perekonomian dunia. ”Karena itu keseriusan perusahaan menerapkan pembangunan berkelanjutan mendesak dilakukan di seluruh dunia,” ujarnya.

Presiden IBCSD Shinta W. Kamdani dalam siaran persnya Rabu sore mengatakan, IBCSD mempromosikan solusi bisnis untuk menghadapi berbagai tantangan berat beberapa dekade ke depan.Paradigma bisnis di Indonesia harus berubah melalui kepemimpinan, tanggung jawab dan inovasi.

Visi 2050
Sebelum IBCSD meluncurkan Visi 2050, Kepala UKP4 Kuntoro Mangkusubroto memaparkan tantangan dan peluang Indonesia ke depan. Untuk memanfaatkan peluang tersebut Indonesia sudah meluncurkan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) pada Mei 2011 lalu, lengkap dengan berbagai koridornya. Melalui MP3EI pemerintah mengharapkan ada investasi sekitar Rp 4.000 triliun.

Sementara itu Ketua IBCSD, Kusnan Rahmin mengatakan, pelaku usaha di Indonesia menyadari, untuk menjalankan usahanya pelaku usaha harus mempertimbangkan keseimbangan aspek ekologis, sosial dan ekonomi. Pertimbangan ketiga aspek itu untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan bagi kesejahteraan masyarakat.

"IBCSD dapat memfasilitasi inisiatif pembangunan berkelanjutan melalui solusi bisnis, CEO leadership serta inovasi dalam penerapan praktik terbaik (best practices) dalam pembangunan berkelanjutan," jelas Kusnan Rahmin yang juga Direktur Utama PT Riau Andalan Pulp and Paper.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com