JAKARTA, KOMPAS.com — Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) optimistis penggunaan batu bara masih akan berlanjut secara global, terutama di Asia. Namun, perlu diwaspadai banyaknya produsen batu bara baru yang masuk ke pasar ekspor.
"Harus waspada karena banyaknya produsen batu bara baru yang masuk ke pasar ekspor, seperti produsen batu bara dari Amerika Serikat dan Rusia," kata Ketua Umum APBI Bob Kamandanu, dalam sambutannya pada acara pelantikan pengurus dan penasihat untuk masa bakti 2012-2015, Selasa (12/11/2012) di Jakarta.
Bob kembali memangku jabatan yang sama, yakni Ketua Umum APBI, hingga tahun 2015. Adapun Supriatna Suhala dan Anim Lukman kembali ditunjuk menjadi Direktur Eksekutif dan Asisten Direktur Eksekutif.
Bob mengemukakan, keberadaan produsen-produsen baru batu bara menyebabkan komoditas tambang itu membanjiri pasaran sehingga terjadi kelebihan pasokan. Hal ini berdampak pada penurunan harga batu bara di pasar internasional.
Untuk itu, kata dia, Indonesia harus siap menempatkan diri sebagai negara produsen yang mengedepankan prinsip-prinsip dasar, seperti praktik pertambangan yang baik, praktik tanggung jawab sosial (CSR) yang baik, dan tata kelola perusahaan yang baik. Tujuannya agar pembeli tidak ragu untuk memilih Indonesia sebagai produsen hijau.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.