Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan CPNS Terlibat Ricuh dengan Polisi

Kompas.com - 13/11/2012, 10:44 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

PIRU, KOMPAS.com - Ratusan calon pegawai negeri sipil (CPNS) Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Maluku yang dinyatakan lolos seleksi tahun 2010, Selasa (13/11/2012) kembali menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati SBB menuntut pembatalan pembagian SK CPNS.

Dalam aksi ini, ratusan pengunjuk rasa ini terlibat kericuhan dengan aparat kepolisian. Mereka marah dan langsung melampiaskan kekecewaannya dengan berusaha merobohkan pagar kantor Bupati setempat. Sempat terjadi saling dorong dan pukul antara demonstran dengan petugas Satpol PP dan polisi sebelum mereka berhasil masuk ke halaman kantor tersebut.

Aksi lanjutan kali ini dilakukan dengan massa yang lebih besar, diperkirakan massa yang datang ke Kantor Bupati mencapai 350 orang, aksi kali ini besar karena ratusan CPNS ini tidak sendiri, mereka datang bersama ratusan warga lainnya yang diduga merupakan keluarga dan kerabat mereka.

Selain terlibat kericuhan dengan polisi dan pamong praja, demonstran juga menghujani kantor tersebut dengan batu dan kayu. Tidak ada laporan korban luka dalam unjuk rasa tersebut, namun akibat unjuk rasa ini sempat terjadi ketegangan hebat antara aparat keamanan dan demonstran.

Ratusan demonstran ini kembali menggelar aksi unjuk rasa terkait kebijakan Bupati SBB, Jakobus Putileihalat yang tidak mengeluarkan SK pengangkatan CPNS kepada mereka yang berjumlah kurang lebih 200 CPNS. Hingga berita ini dipublikasikan, ratusan demonstran ini masih menduduki kantor Bupati setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com