Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/11/2012, 07:18 WIB

 KOMPAS.com -  Tiap-tiap bisnis mempunyai pesona dan dramanya sendiri. Usahawan yang memiliki determinasi dan berwatak optimis akan bertarung mati-matian sampai perusahaan yang buntung menjadi untung.

Banyak contoh tentang perusahaan yang berjuang keras sampai jadi sukses. Sebutlah, misalnya, Garuda Indonesia, Lion Air, sejumlah media elektronik, dan industri-industri besar.

Garuda Indonesia berhasil keluar dari wilayah kerugian setelah sukses melakukan transformasi. Perusahaan dengan Emirsyah Satar sebagai chief executive officer ini tentu tidak mudah meraih laba, tetapi dengan determinasi dan percaya bahwa dengan kesungguhan penuh sebuah tujuan dapat diraih.

Garuda melakukan efisiensi di semua lapangan. Rute yang tidak menguntungkan dihapus. Garuda pun menggunakan pesawat-pesawat baru dan konsisten menjaga mutu layanan. Hal lain yang menarik, Garuda melakukan diferensiasi yang ketat sehingga percaya diri bermain di wilayah harga premium. Justru dengan harga premium ini Garuda menjadi maskapai yang amat dikejar oleh konsumen.

Tahun 2005, Garuda (masih) rugi Rp 688 miliar. Tahun berikutnya masih merugi, tetapi sudah lebih kecil, hanya Rp 197 miliar. Garuda mulai membukukan laba pada tahun 2007, yakni Rp 60 miliar. Pada tahun 2008 dan 2009 laba sudah melejit, masing-masing Rp 975 miliar dan Rp 1,018 triliun. Tahun 2011, laba sebesar Rp 809 miliar. Untuk tahun 2012 (Januari-September 2012), keuntungan sudah mencapai 60,8 juta dollar AS, ekuivalen dengan Rp 583,6 miliar.

Angka-angka ini tidak saja menarik, tetapi juga dramatis. Namun yang lebih dramatis, Garuda meraih laba besar ketika maskapai penerbangan dari sejumlah negara maju dan notabene mempunyai tradisi bagus di bidang penerbangan, seperti KLM, JAL, dan British Airways, justru berjalan terengah-engah.

Tentu bukan hanya Garuda Indonesia yang meraih kinerja bagus. Grup Bosowa lima belas tahun silam hanyalah grup usaha yang belum dipandang publik. Akan tetapi, ketika perusahaan ini berani melakukan efisiensi, berfokus pada bisnis, menekankan keunikan usaha, dan berani berekspansi, Bosowa mampu meraih kinerja luar biasa. Grup usaha ini di antaranya dominan di sektor hasil perikanan, perkebunan, konstruksi, infrastruktur, dan pabrik semen. Beberapa tahun mendatang, pabrik semen Bosowa berpotensi menjadi raksasa baru produsen semen nasional. Produksinya mendekati 7 juta ton per tahun.

Hal yang sama dialami oleh perusahaan properti Agung Podomoro. Tahun 1995, perusahaan ini bukanlah perusahaan yang diperhitungkan. Tampilannya kalah jauh dari grup-grup usaha properti yang meraksasa. Namun, perusahaan ini bekerja ekstra keras. Dalam diam, mereka membangun banyak proyek yang dipandang publik. Sukses dengan proyek pertama, disusul proyek kedua, ketiga, keempat, keenam, dan seterusnya. Karakternya yang ekspansif tetapi prudent membuat ia dengan cepat meraih kinerja cemerlang. Kini perusahaan ini menjadi raksasa properti yang disegani.

Ketika sejumlah wartawan menanyakan mengapa ia demikian ekspansif, CEO Agung Podomoro Trihatma Haliman menyatakan, semangat sama sekali tidak boleh kendur. Kalau kecepatan roda perusahaan diperlambat, hal itu akan berdampak luas dan dalam pada kinerja usaha. Di luar aspek itu, hal yang amat penting dijaga, kata Trihatma, adalah determinasi, reputasi, dan mutu tinggi. ”Jangan pernah bermain-main dengan mutu dan komitmen. Begitu sekali saja dilanggar, besar sekali dampaknya,” ujar Trihatma. (Abun Sanda)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com