Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Premi Prudential Naik 28 Persen

Kompas.com - 27/11/2012, 09:37 WIB
Eny Prihtiyani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) terus mempertahankan momentum pertumbuhannya di triwulan ketiga tahun 2012, hal tersebut mempertegas posisinya sebagai perusahaan asuransi jiwa terdepan di Indonesia.

Di kuartal ketiga tahun ini, Prudential Indonesia mencatatkan total premi bisnis baru sebesar Rp 7,7 triliun, meningkat 28 persen dibandingkan perolehan premi pada periode yang sama tahun 2011.

Pertumbuhan tersebut memperkuat basis nasabah Prudential Indonesia dengan memberikan proteksi kepad a 300.000 nasabah baru, menjadikan total nasabah menjadi lebih dari 1,6 juta orang.

Presiden Direktur Prudential Indonesia William Kuan mengatakan, "Saya sangat gembira dengan pertumbuhan kinerja Prudential Indonesia yang sehat sampai dengan kuartal ketiga tahun 2012, hal ini tentunya berkat fondasi bisnis serta kepercayaan nasabah yang kuat, untuk itu kami sangat berterimakasih atas dedikasi tinggi karyaw an serta tenaga pemasaran kami," ujarnya dalam siaran pers Selasa (27/11).

"Sebagai perusahaan yang bertanggung jawab, Prudential Indonesia dengan bangga membayarkan klaim dan manfaat sebesar Rp4,4 triliun kepada nasabah kami, angka ini bertumbuh 41,2 persen jika kita bandingkan dengan tahun sebelumnya . Padakuartal ketiga 2012, Prudential Indonesia juga berhasil mencatat peningkatan danakelolaan sebesar 32 persen dari tahun sebelumnya menjadi Rp 34,3 triliun," paparnya.

Peningkatan tersebut mendorong kenaikan total aset Prudential Indonesia sebesar 32 persen dibandingkan tahun 2011 menjadi Rp38,7 triliun.

Pertumbuhan aset perusahaan semakin memperkuat kondisi kesehatan keuangan Prudential Indonesia, terlihat dari rasio kecukupan modal yang telah memperhitungkan aspek risiko yang mencapai 376 persen untuk portfolio konvensi onal dan mencapai 75,6 persen untuk dana tabarru dari portofolio syariah.

Angka-angka tersebut jauh melebihi ketentuan minimum yang dipersyaratkan oleh regulator perasuransian yakni 120 persen untuk portofolio konvensional dan 30 persen untuk portofolio syariah.

Pertumbuhan bisnis di kuartal ketiga 2012 juga mengokohkan posisi Prudential Indonesia sebagai pemimpin dalam bisnis unit link di Indonesia. William menambahkan,

"Melalui produk unit link kami sangat senang dapat memenuhi permintaan publik atas produk proteksi dan investasi jangka panjang, permintahaan atas produk unit link telah mendorong pertumbuhan baik itu bagi produk konvensional dan Syariah. Walaupun unit link dengan premi reguler tetap menjadi produk unggulan kami, Prudential Indonesia akan terus mengembangkan portfolio produk tradisional dan manfaat tambahan (riders) lainnya untuk terus memenuhi permintaan publik yang berkembang. Kedepannya, kami akan terus memberikan layanan solusi finansial terdepan untuk masyarakat Indonesia," jelasnya.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com