Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Premium Habis di Sejumlah SPBU

Kompas.com - 27/11/2012, 11:35 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Stok bahan bakar jenis premium di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah Jakarta mulai menipis. Akibatnya, papan bertuliskan "Maaf, Premium Habis" tampak menghiasi akses masuk di sejumlah SPBU itu.

Hal itu antara lain terjadi di SPBU 33-13504 Pinang Ranti, Jakarta Timur, Selasa (27/11/2012) pagi. Beberapa pengendara kendaraan bermotor yang terlanjur masuk ke halaman SPBU terpaksa melewati unit-unit pengisian bahan bakar begitu diberitahu bahwa premium habis.

Manajer SPBU Pinang Ranti Eko Prayitno mengatakan, habisnya stok bahan bakar jenis premium tersebut merupakan imbas dari kebijakan Pertamina yang memberlakukan pembatasan stok premium di Indonesia sebesar 10 persen dari kebutuhan tiap SPBU. "Tapi kan sejumlah daerah menolak tuh, akhirnya pembatasan itu dicabut kembali mulai Minggu kemarin. Nah, karena stok di tiap SPBU habis, kan semuanya minta banyak, Pertamina akhirnya kelabakan distribusinya," ujar Eko saat ditemui Kompas.com, Selasa pagi.

Ia menambahkan, kondisi tersebut telah terjadi lima hari terakhir. Ia merasa keberatan atas kondisi ini karena, meski tak menjual premium, pengelola SPBU harus tetap membayar biaya operasional SPBU, mulai dari makan karyawan hingga biaya pemeliharaan. Atas kelangkaan premium tersebut, pengelola SPBU terpaksa harus menyisakan stok premium untuk sejumlah perusahaan yang telah bekerja sama dengan SPBU, antara lain feeder busway Pinang Ranti. Hal itu tak biasa dilakukan karena selama ini kelangkaan jarang terjadi.

"Akhirnya kami melakukan stok tiap hari 1 ton, sesuai perkiraan kami, cuma buat kerja sama dengan MNC supaya terpenuhi," lanjut Eko.

Berdasarkan pantauan, SPBU lain yang turut mengalami kekurangan stok antara lain SPBU 31.13301 di Jalan Raya Otista dan SPBU 34.13 di Jalan DI Panjaitan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

    Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

    Whats New
    BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

    BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

    Work Smart
    Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

    Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

    Whats New
    Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

    Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

    Whats New
    Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

    Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

    Whats New
    Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

    Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

    Whats New
    Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

    Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

    Whats New
    Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

    Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

    Whats New
    Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

    Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

    Work Smart
    Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

    Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

    Whats New
    Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

    Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

    Whats New
    Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

    Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

    Whats New
    Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

    Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

    Whats New
    Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

    Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

    Work Smart
    Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

    Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com