Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
PERBANKAN

BPR Mengatasi Ketertinggalan

Kompas.com - 30/11/2012, 06:27 WIB

Surabaya, Kompas - Peran bank perkreditan rakyat dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, yakni dalam sistem pembayaran, masih tertinggal. Pasalnya, pada masa lalu, peran BPR terlalu fokus pada mobilisasi dana dan kredit.

Langkah untuk mengatasi ketertinggalan itu melalui Sistem Transfer Kredit Elektronik (STKE) yang memfasilitasi kebutuhan paling riil masyarakat. Melalui STKE, nasabah ataupun nonnasabah bank perkreditan rakyat (BPR) dapat mengirimkan uang melalui BPR ke BPR lain dan bank umum.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution menyampaikan, STKE bisa jadi semacam pasar uang antarbank, bahkan pada akhirnya bisa menekan suku bunga kredit BPR karena lebih mudah memperoleh likuiditas.

”Kecepatan transaksi pengiriman uang ini akan membuat transaksi bisa terjadi berkali-kali,” kata Darmin dalam jumpa pers seusai peluncuran akbar STKE di Kantor BI Surabaya, Kamis (29/11).

Transaksi ini bisa dilakukan BPR yang tergabung di bawah APEX Bank Jatim sebagai bank pengayom. Sebelumnya, BPR tidak bisa melakukan transaksi pengiriman uang. Melalui STKE, pemilik rekening tabungan di BPR bisa mengirimkan uangnya melalui BPR.

Proyek awal baru diterapkan di Jawa Timur (Jatim), yang diikuti 18 BPR. Saat ini sudah melibatkan 109 BPR.

Darmin menegaskan, sudah ada standar dan prosedur operasi STKE di Jatim, yang bisa diadopsi daerah lain. Pelaksanaan di Jatim penting karena tanggapan masyarakat akan terlihat.

”Tanggapan di Jawa Timur bagus. Bisa segera ditawarkan ke daerah lain yang siap,” ujarnya.

Direktur Eksekutif Kredit, BPR, dan Usaha Mikro, Kecil, Menengah BI Zainal Abidin dalam kesempatan terpisah menyebutkan, bank pembangunan daerah (BPD) yang tertarik mengadopsi STKE seperti di Jatim adalah BPD Jawa Tengah, BPD Riau, BPD Kalsel, dan BPD Sumatera Barat. ”BPD yang wilayah ekonominya besar tertarik STKE,” kata Zainal.

Direktur Utama BPD Jatim Hadi Sukrianto memaparkan, transaksi STKE per bulan sebesar Rp 5 miliar. Lebih dari 70 persen transaksi itu justru antara BPR dan bank umum. (IDR)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dorong Implementasi Energi Berkelanjutan, ITDC Nusantara Utilitas Gandeng Jasa Tirta Energi

Dorong Implementasi Energi Berkelanjutan, ITDC Nusantara Utilitas Gandeng Jasa Tirta Energi

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 25 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 25 Mei 2024

Spend Smart
Menko Airlangga Beberkan Keberhasilan Perekonomian Indonesia di Hadapan Para Pemimpin Global pada Nikkei Forum 2024

Menko Airlangga Beberkan Keberhasilan Perekonomian Indonesia di Hadapan Para Pemimpin Global pada Nikkei Forum 2024

Whats New
Giliran Kemenhub Tegur Garuda Soal Layanan Penerbangan Haji

Giliran Kemenhub Tegur Garuda Soal Layanan Penerbangan Haji

Whats New
Harga Bahan Pokok Sabtu 25 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Harga Bahan Pokok Sabtu 25 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Whats New
Kebakaran di Kilang Pertamina Balikpapan Sudah Berhasil Dipadamkan

Kebakaran di Kilang Pertamina Balikpapan Sudah Berhasil Dipadamkan

Whats New
Kenaikan Harga Saham Nvidia, Nasdaq Catat Rekor Tertinggi

Kenaikan Harga Saham Nvidia, Nasdaq Catat Rekor Tertinggi

Whats New
Kinerja Kepala Desa Millenial dan Z

Kinerja Kepala Desa Millenial dan Z

Whats New
Berkaca dari AS, Banyak Kredit Macet Akibat Student Loan

Berkaca dari AS, Banyak Kredit Macet Akibat Student Loan

Whats New
Atur Keuangan Agar Bebas Hutang, Ini Tipsnya

Atur Keuangan Agar Bebas Hutang, Ini Tipsnya

Work Smart
Penyebab Student Loan Gagal di Era Soeharto: Banyak Kredit Macet

Penyebab Student Loan Gagal di Era Soeharto: Banyak Kredit Macet

Whats New
Harga Batu Bara Acuan Mei 2024 Turun 5,8 Persen Jadi 114,06 Dollar AS Per Ton

Harga Batu Bara Acuan Mei 2024 Turun 5,8 Persen Jadi 114,06 Dollar AS Per Ton

Whats New
AHY Usul Ada Badan Air Nasional, Basuki: Koordinasi Makin Susah

AHY Usul Ada Badan Air Nasional, Basuki: Koordinasi Makin Susah

Whats New
[POPULER MONEY] 2015 Masih Rp 500.000-an Per Gram, Ini Penyebab Harga Emas Naik | AI Bakal Ambil Alih Semua Pekerjaan Manusia

[POPULER MONEY] 2015 Masih Rp 500.000-an Per Gram, Ini Penyebab Harga Emas Naik | AI Bakal Ambil Alih Semua Pekerjaan Manusia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com