Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Gandeng Chandra Asri Bangun Pabrik Polypropylene

Kompas.com - 03/12/2012, 21:19 WIB
Evy Rachmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) menggandeng Chandra Asri Petrochemical Tbk untuk pengembangan, pembangunan, kepemilikan dan pengoperasian pabrik polypropylene di Indonesia.

Pabrik itu dirancang untuk memproduksi berbagai tingkat polypropylene dengan kapasitas 250.000 ton per tahun untuk memenuhi peningkatan permintaan di Indonesia dan negara lain di Asia Tenggara.  

Penandatanganan nota kesepahaman antara dua perusahaan itu diwakili oleh Direktur Pengolahan PT Pertamina Chrisna Damayanto dan Presiden Direktur Chandra Astri Petrochemical Tbk Erwin Ciputra, Senin (3/12), di Jakarta.

PT Chandra Asri Petrochemical merupakan perusahaan petrokimia nasional yang bergerak di bidang produksi produk polyethylene dan polypropylene serta produk petrokimia lainnya.  

Kerja sama itu terutama dalam pengembangan, pembangunan, kepemilikan dan pengoperasian sebuah pabrik polypropylene di Indonesia. Pabrik polypropylene ini dirancang untuk memproduksi berbagai tingkat (grade) polypropylene dengan kapasitas 250,000 tons per tahun untuk memenuhi peningkatan permintaan di Indonesia dan negara-negara tetangga di Asia Tenggara. Pabrik  itu akan berlokasi di Unit Pengolahan VI Pertamina di Balongan.  

Wakil Presiden Komunikasi Korporat Pertamina Ali Mundakir menyatakan, penandatanganan nota kesepahaman itu sejalan dengan rencana Pertamina untuk mempercepat ekspansi Pertamina di bidang hilir serta mempertegas komitmen Pertamina untuk meningkatkan perekonomian Indonesia khususnya melalui pengembangan industri petrokimia di Indonesia.  

"Petrokimia merupakan satu dari beberapa pilar inti pertumbuhan Pertamina untuk mencapai visi sebagai World Class Energy Company dan menjadi Champion di Asia pada 2025. Oleh karena itu, Pertamina berkomitmen untuk mengintegrasikan bisnis kilang dengan petrokimia untuk memaksimalkan nilai tambah terhadap sumber daya alam Indonesia," ujarnya.

Selain itu, nota kesepahaman tersebut mempertegas kerja sama dua perusahaan besar nasional untuk membangun Indonesia Incorporated di industri petrokimia di Indonesia.

Setelah penandatangan nota kesepahaman itu, kedua perusahaan akan membentuk tim gabungan yang berfokus untuk memfinalisasikan perjanjian strategis untuk membentuk perusahaan patungan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com