Hatta Rajasa: Tiket MRT Harus Disubsidi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, harga tiket Mass Rapid Transportation (MRT) harus disubsidi jika dinilai terlalu mahal bagi masyarakat. Jika tidak disubsidi, masyarakat tidak akan mampu membayar tiket tersebut.

Saat ini, harga tiket MRT diperkirakan sekitar Rp 38.000. Harga tiket tersebut masih dianggap mahal untuk transportasi dalam kota.

"Kalau tiket MRT Rp 38.000, terus yang naik itu siapa. Orang yang penghasilannya sehari Rp 50.000 saja tidak akan mau membayar tiket sebesar itu, apalagi hanya satu kali perjalanan," kata Hatta selepas mengikuti Rapat Koordinasi tentang Job Creation di kantornya Jakarta, Rabu (5/12/2012).

Menurut Hatta, saat ini pihaknya masih akan terus berkoordinasi dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo khususnya membahas tentang usulan subsidi tiket maupun komposisi investasi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

Dia meminta agar harga tiket MRT tersebut tidak membuat masyarakat menjadi korban. Meski pendapatan masyarakat naik, tapi untuk membeli tiket transportasi seharga itu, masyarakat tentunya akan pikir-pikir lagi.

"Sehingga memang perlu ada subsidi. Untuk besaran subsidinya, itu yang masih dibahas," jelasnya.

Hatta memberi tenggang waktu hingga akhir pekan ini untuk memberikan kepastian soal rencana besaran subsidi harga tiket MRT tersebut.

"Paling lambat Senin lah," jawabnya.

Sekadar catatan, kemarin Jokowi menyambangi kantor Kementerian Keuangan untuk merumuskan besaran komposisi investasi pembangunan MRT. Namun dari hasil pertemuan selama dua jam itu, Jokowi belum mendapat kepastian jawaban atas isu yang dibawanya.

Jokowi diminta harus berkonsultasi dengan Menteri Perekonomian, Menteri Bappenas hingga Menteri Perhubungan untuk merumuskan hal tersebut.