Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PTPN X Kokoh Sebagai BUMN Gula Terbesar

Kompas.com - 08/12/2012, 11:26 WIB
Agnes Swetta Br. Pandia

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - PT Perkebunan Nusantara X (Persero) terus melanjutkan kinerja positif dan mampu mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar di industri pergulaan nasional. Pada 2011, PTPN X memproduksi mencapai 446.493,57 ton.

Kinerja positif PTPN X (Persero) terus berlanjut pada 2012, dengan produksi gula 494.443 ton, meningkat lebih dari 10 persen dibandingkan dengan tahun 2011. Angka itu adalah yang tertinggi di antara perusahaan gula lain di Indonesia. Tebu yang digiling juga meningkat dari 5,616 juta ton pada 2011, menjadi 6,072 juta ton pada 2012.

Tingkat rendemen (kadar gula dalam tebu) juga terus meningkat dari level 7,95 persen pada 2011, menjadi 8,14 pada tahun ini. Produktivitas lahan petani di lingkungan PTPN X juga yang terbesar di antara BUMN lain, sebesar 84,2 ton per hektar.

"PTPN X menerapkan strategi yang terintegrasi dari hulu ke hilir, untuk menciptakan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Pertumbuhan berkelanjutan tidak hanya untuk menjaga kinerja perseroan, tapi juga menjalankan peran penting industri pergulaan nasional sebagai pengungkit pertumbuhan ekonomi, terutama peningkatan kesejahteraan petani," ujar Direktur Utama PTPN X, Subiyono, di sela-sela media gathering di Surabaya, Sabtu (8/12/2012).

Subiyono menuturkan, komitmen tinggi pada praktik agrikultur terbaik (best agricultural practices) yang memadukan peningkatan kualitas budidaya tebu (on-farm) dan pengolahan di pabrik gula (off-farm), menjadi kunci bagi PTPN X untuk tetap memimpin industri gula nasional.

Upaya meningkatkan kinerja industri gula nasional, kata Subiyono, tidak mudah apalagi untuk memenuhi kebutuhan gula nasional sebanyak 5.700.264 ton pada 2014, yang terdiri atas gula kristal putih (GKP) konsumsi 2.956.259 ton dan gula kristal rafinasi (GKR) industri 2.744.005 ton.

Adapun kapasitas giling dari 62 PG yang ada di seluruh Indonesia mencapai 205.000 ton tebu per hari (TCD). Dengan asumsi 170 hari giling dan rendemen 9 persen, maka produksi yang bisa dihasilkan semestinya 3,1 juta ton gula per tahun.

Seharusnya angka itu sudah mampu memenuhi kebutuhan GKP konsumsi, namun kini produksi GKP hanya di kisaran 2,5 juta ton. Dengan demikian, terdapat masalah inefisiensi yang harus diselesaikan.

"Kami menerapkan strategi EDO (efisiensi, diversifikasi, dan optimalisasi) untuk mencapai kinerja optimal," ujarnya.

Dia mencontohkan, efisiensi dari sisi off-farm dilakukan PTPN X dengan menyusun road map revitalisasi mesin pabrik dengan tiga sasaran utama yakni mengurangi konsumsi bahan bakar dan energi, mengatasi berbagai hambatan permesinan, dan mengurangi biaya pemeliharaan pabrik.

Terkait diversifikasi, PTPN X memahami bahwa menggarap produk turunan tebu sangat penting, mengingat setiap batang tebu tak hanya mengandung gula, tapi juga berbagai macam jenis yang bisa dimanfaatkan secara ekonomis. PTPN X berupaya terus bertransformasi menjadi industri berbasis tebu terintegrasi dari hulu ke hilir.

"Ke depan PTPN semakin fokus menggarap bisnis turunan tebu non-gula, antara lain melalui pembangunan pabrik bioetanol yang terintegrasi dengan PG Gempolkrep, Mojokerto dan program co-generation dengan memproses ampas menjadi listrik," ujarnya.

Selain itu, PTPN X bekerja sama dengan pihak ketiga akan membangun pembangkit listrik tenaga biofuel dari limbah bioetanol untuk memasok listrik ke pabrik bioetanol, PG Gempolkrep, dan pasar lainnya.

Adapun optimalisasi kapasitas giling yang menjadi langkah kunci ketiga harus dilakukan untuk menggenjot produktivitas. Sejumlah langkah yang dilakukan adalah memacu rendemen dengan menekan sugar losses melalui peningkatan kinerja ekstraksi gilingan dan efisiensi pemrosesan. Selain itu, PTPN X secara berkelanjutan terus menekan jam berhenti giling dengan memperlancar pasokan tebu dari lapangan berupa lahan petani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com