Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Diminta Jamin Harga Kedelai

Kompas.com - 17/12/2012, 05:10 WIB

Aceh Timur, Kompas - Pemerintah diminta memberikan jaminan harga kedelai minimal Rp 7.000 per kilogram agar petani bergairah menanam kedelai. Jika ada jaminan harga, swasembada kedelai bisa terwujud.

Hal tersebut mengemuka dalam temu wicara dan pencanangan Gerakan Tanam Kedelai Nasional di Desa Peunaron Baru, Kecamatan Peunaron, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Sabtu (15/12).

Acara dihadiri Menteri Pertanian Suswono, Gubernur Aceh Zaini Abdullah, Kepala Badan Litbang Pertanian Haryono, Bupati Aceh Timur Hasballah bin M Thaib, dan ratusan petani Aceh Timur.

Hasballah mengatakan, petani membutuhkan kepastian harga minimal Rp 7.000 per kilogram. Jika ada jaminan, pihaknya berjanji menyediakan 50.000 hektar lahan kedelai. Apalagi, pada tahun 1984 Aceh Timur menjadi lumbung kedelai nasional.

Untuk mengembalikan kejayaan itu, Aceh Timur tahun depan mengembangkan 24.000 hektar lahan kedelai atas bantuan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sebanyak 19.000 hektar menggunakan lahan tadah hujan dan 5.000 hektar memanfaatkan lahan kering.

”Kami juga mempunyai 30.000 hektar lahan hutan tanaman industri yang saat ini belum bisa dimanfaatkan. Kayu sudah dipotong, tetapi penanaman hutan tidak berjalan sehingga hutan gundul,” tutur Hasballah.

Tahun ini, target pemerintah memproduksi 2,2 juta ton kedelai dipastikan tidak tercapai. Padahal, swasembada kedelai ditargetkan tahun 2014.

Suswono mengatakan, pihaknya telah mengusulkan harga pembelian dasar kedelai ke Bulog. Presiden (Susilo Bambang Yudhoyono) juga sudah berjanji memberikan perlindungan harga kedelai kepada petani. ”Usulan kami sudah di Menko Kesra (Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat),” kata Suswono.

Selain itu, Kementerian Pertanian juga memperluas lahan kedelai dengan membangun kemitraan dengan badan usaha milik negara (BUMN) dan swasta. Ini untuk meningkatkan produktivitas dari 1,3 ton per hektar menjadi 1,5 ton per hektar dan menumbuhkan industri benih di area penanaman.

”Pemda dan BUMN perlu identifikasi area kedelai, jangan semua disawitkan. Dari helikopter, saya sedih lihat sawit ada di tengah sawah,” katanya.

Suswono juga meminta petani melapor jika kesulitan mendapatkan pupuk atau benih atau ada keluhan lain. Pupuk tersedia cukup. Petani bisa mengirim pesan singkat (SMS) ke Layanan Pengaduan Kementerian Pertanian di nomor 081383034444.

Paerah (50), petani Peunaron Baru, mengatakan, dirinya baru akan menanam kedelai setelah pencanangan itu. Selama ini ia bertanam sawit.

Sabtu lalu, tujuh daerah pengembangan kedelai mendapat bantuan benih dasar (FS) sebanyak 5,5 ton, yakni Aceh, Sumatera Utara, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Selatan. Benih diharapkan menghasilkan benih kedelai SS sebanyak 165 ton dan benih sebar sebanyak 4.950 ton.

Haryono mengatakan, pihaknya telah memperkuat Unit Produksi Benih Sumber di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian untuk memproduksi benih sumber khususnya kedelai. (WSI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM Bank Jateng

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM Bank Jateng

Whats New
Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan 'Employee Benefit'

Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan "Employee Benefit"

Whats New
Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Spend Smart
Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Whats New
Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Whats New
Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Whats New
Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com