jakarta, Kompas
Latar belakang pengembangan infrastruktur pasar modal itu mencakup empat hal utama, yakni tuntutan pengembangan seiring dengan perkembangan pasar lokal dan internasional. Kedua, mencegah tidak terkonsolidasinya program pengembangan pasar yang dilakukan lembaga pengatur pasar modal (self regulatory organization/SRO) serta Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), sebelum bergabung ke Otoritas Jasa Keuangan.
Ini juga merupakan upaya efisiensi penggunaan sumber daya yang ada. Keempat, hal itu juga sebagai upaya meminimalisasi perbaikan dan penyesuaian sistem dan bisnis proses yang berulang-ulang.
”Jadi merupakan serangkaian upaya untuk membangun sistem yang lebih baik dan dapat diandalkan di pasar modal kita. Hal itu sudah dilakukan sejak tahun 2009. Peluncuran menjadi tanda selesainya proses pembentukan,” kata Pejabat Sementara Ketua Bapepam-LK, Ngalim Sawega, di Jakarta, Senin (17/12).
Di tempat terpisah, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota BEI Samsul Hidayat menyatakan, infrastruktur pasar modal itu merupakan bagian dari perencanaan strategis sekaligus upaya menyiapkan diri untuk menjawab tantangan baru. Sejumlah proyek sudah dilaksanakan dan diterapkan di pasar modal nasional.
”Bagian-bagian dari infrastruktur itu cukup banyak. Proyek tersebut sudah selesai dan digunakan sebagian. Itu akan menjadi peluncuran resmi proyek-proyek tersebut,” ungkap Samsul.
Beberapa hal yang termasuk dalam infrastruktur pasar modal itu, antara lain, sistem informasi komprehensif dan