Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aliran Modal Asing Akhirnya Kembali Masuk ke Indonesia

Kompas.com - 03/05/2024, 18:05 WIB
Rully R. Ramli,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Tren aliran modal asing keluar atau capital outflow di pasar keuangan Indonesia berakhir. Bank Indonesia (BI) mencatat, pada pekan pertama Mei 2024 terjadi aliran modal asing masuk atau capital inflow di sebagian besar instrumen pasar keuangan nasional.

BI mencatat, pada pekan pertama Mei 2024, terjadi capital inflow sebesar Rp 3,06 triliun di pasar keuangan RI. Nilai ini lebih baik dari pekan lalu, di mana terjadi capital outflow sebesar Rp 2,47 triliun.

"Berdasarkan data transaksi 29 April sampai 2 Mei 2024, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat beli neto Rp 3,06 triliun," ujar Asisten Gubernur BI, Erwin Haryono, dalam keterangannya, Jumat (3/5/2024).

Baca juga: Modal Asing Keluar dari RI dalam Sepekan, Nilainya Rp 2,47 Triliun

Aliran modal asing paling banyak mengalir ke pasar Surat Berharga Negara (SBN), yakni sebesar Rp 3,75 triliun. Kemudian, di Sekuritas Rupiah BI (SRBI) terdapat capital inflow sebesar Rp 1,58 triliun.

Sementara itu, di pasar saham masih terjadi modal asing keluar atau capital outflow. Erwin bilang, nilai capital outflow di pasar saham nilainya mencapai Rp 2,27 triliun.

Dengan perkembangan tersebut, data setelmen hingga 2 Mei 2024 mencatat, terdapat aliran modal asing masuk sebesar Rp 6,11 triliun di pasar saham dan Rp 13,87 triliun di SRBI sejak awal tahun.

Adapun pasar SBN masih mencatatkan capital outflow secara tahun kalender, yakni mencapai Rp 53,76 triliun.

Baca juga: Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, kembali masuknya modal asing ke pasar keuangan RI tidak terlepas dari langkah BI untuk mengerek suku bunga acuan BI Rate menjadi 6,25 persen pada April lalu.

Efek dari kenaikan suku bunga BI sudah dirasakan di pasar keuangan dengan kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah. Perry menjelaskan, kenaikan imbal hasil atau yield membuat obligasi RI kembali menjadi menarik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com