Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
PERBANKAN

Kredit Perbankan Tumbuh 22-26 Persen

Kompas.com - 19/12/2012, 05:52 WIB

Jakarta, Kompas - Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan kredit perbankan pada tahun 2013 sebesar 22-26 persen. Pertumbuhan kredit itu tergantung pada pertumbuhan produk domestik bruto.

Direktur Eksekutif Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia Perry Warjiyo memaparkan proyeksi itu dalam seminar Indonesian Economic Review and Outlook 2013, di Jakarta, Selasa (18/12).

Sektor yang pertumbuhan kreditnya akan tinggi antara lain transportasi, konstruksi, perdagangan, manufaktur, dan pertanian.

Pengajar Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Sri Adiningsih, menyampaikan, kondisi perbankan di Indonesia secara umum tidak mengkhawatirkan. Sejak melewati krisis Asia tahun 1997-1998, perbankan Indonesia cukup kuat.

”Gejolak internasional tak berdampak besar karena perbankan kuat,” kata Adiningsih.

Sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) diyakini akan menopang pertumbuhan kredit bank. Apalagi, Bank Indonesia akan memberlakukan porsi kredit UMKM sebesar 20 persen dari total kredit.

Kemarin, untuk pertama kali, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk bekerja sama dengan perusahaan asuransi, PT Zurich Topas Life. Melalui kerja sama ini, BTN akan memasarkan asuransi jiwa melalui bancassurance atau asuransi yang ditawarkan melalui bank.

Direktur Utama BTN Iqbal Latanro mengemukakan, penjualan bancassurance ini akan menambah pendapatan berbasis biaya sebesar Rp 10 miliar. ”Jumlahnya memang masih kecil. Tapi target utamanya, bagaimana nasabah kami dapat memperoleh produk lain tanpa pindah bank,” katanya.

BTN memiliki 3 juta nasabah. Untuk tahun pertama, ditargetkan 1 persen nasabah BTN akan membeli produk Zurich melalui BTN. Presiden Direktur dan CEO Zurich Topas Life, Oemin Handajanto, menambahkan, BTN merupakan bank kedua yang bekerja sama untuk memasarkan produk Zurich di Indonesia. ”Produk yang kami tawarkan di tahap awal adalah proteksi, tetapi tak menutup kemungkinan akan berkembang ke kebutuhan lain,” kata Iqbal. (IDR)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com