Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dahlan: Mobil Listrik Indonesia Siap Saingi Dunia

Kompas.com - 24/12/2012, 12:02 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri BUMN Dahlan Iskan mengaku Indonesia akan bisa bersaing dengan dunia, khususnya negara maju, untuk memproduksi mobil listrik. Sebab, teknologi yang dipakai juga tidak kalah dengan asing.

"Soal mobil listrik, kita bisa bersaing dengan Jepang, Eropa, maupun Amerika Serikat," kata Dahlan saat ditemui di peluncuran mobil Ferrari di kantor PSSI, Senayan, Minggu (23/12/2012).

Menurut Dahlan, teknologi mobil listrik yang dimotori oleh insinyur dari Tanah Air juga tidak kalah bersaing dengan insinyur asing. Dahlan mencontohkan mobil listrik dengan model Tucuxi bergaya mirip Ferrari ini hanya dirakit di sebuah bengkel di Yogyakarta.

Dahlan menuturkan pencipta desain tersebut adalah Danet Suryatama. Insinyur lulusan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya dengan gelar doktor dari Michigan, AS, ini sudah lebih 10 tahun menjadi engineer di pabrik mobil AS.

Cerita dari Danet, Dahlan mengaku konsep mobil itu sudah dibuat sejak 2008 lalu. Model ini berbeda dengan model mobil mewah lain, seperti Ferrari dan Lamborghini. Model Tucuxi inilah yang kini dipakai sebagai model mobil listrik milik Dahlan Iskan. "Model mobil ini sebenarnya akan ditawarkan ke Amerika Serikat. Namun, Danet ternyata bertemu saya dan saya suruh buat mobil dengan model seperti ini di Indonesia," tambahnya.

Menurut Dahlan, konsep mobil listrik ini untuk mengantisipasi konsumsi bahan bakar minyak (BBM) yang terus melonjak setiap tahun. Padahal, Indonesia harus memiliki alternatif mobil dengan bahan bakar lain atau energi lain untuk menekan konsumsi BBM tersebut, misalnya dengan tenaga listrik, air, atau gas.

Dahlan menilai Indonesia tidak akan mampu menyaingi produsen mobil asing yang sama-sama memakai konsumsi BBM. Sebab, produksi mobil mereka seperti Jepang, Eropa, dan Amerika Serikat tentunya sudah lama dan didukung oleh proses riset dan pengembangan yang mumpuni. Sementara untuk mobil listrik ini, masing-masing negara di dunia memang sedang mengembangkan proyek serupa. Mobil ini akan dijadikan kendaraan alternatif untuk bisa menekan konsumsi BBM di dunia.

"Kalau dilihat secara maraton seperti mobil Jepang dan Amerika itu sudah banyak di Indonesia. Kita mau baru mulai (produksi mobil dengan konsumsi BBM), jadi tidak mungkin terkejar," tambahnya.

Sekadar catatan, mobil listrik Ferrari milik Dahlan Iskan ini dirancang oleh Danet dan perajin asal Yogyakarta, yaitu Kunto Wibisono. Kunto ini adalah manajer marketing dari Kupu-kupu Malam Auto Fashion. Kupu-kupu Malam ini adalah sebuah nama bengkel yang ada di Jalan Magelang km 4,5. Di sini, beragam model mobil dirakit untuk memenuhi pesanan sang pemilik. "Karena sudah memiliki rangka model mobil, sebulan kami bisa memproduksi model mobil Tucuxi ini sekitar 2-3 mobil," kata Danet.

Hingga saat ini, mobil listrik dengan model Tucuxi ini sudah dipesan oleh 40 orang. Salah satunya adalah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Karena ingin eksklusif, Danet pun akan memproduksi model mobil ini secara terbatas. Dia ingin agar model mobil ini hanya dibatasi sebanyak 200 unit saja di Indonesia. Setelah itu, stop produksi dengan model tersebut. Nantinya bisa dikembangkan model lain.

Saat ini, sekitar 50 persen komponen dari mobil listrik ini masih impor, khususnya dari baterai, motor, dan beberapa sparepart kecil yang tidak mungkin dibuat di Indonesia. Namun, pihak Kementerian BUMN meyakinkan agar motor dan baterai mobil listrik ini bisa dibuat sendiri di Indonesia.

Dahlan Iskan sendiri telah menunjuk PT Nipress Tbk di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, untuk membuat baterai berjenis litium forre phosphat. Harapannya, Nipress dapat memproduksi baterai litium tersebut pada Mei 2013. Dengan beberapa suku cadang yang bisa diproduksi di Indonesia, harga mobil listrik ini nantinya bisa ditekan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

    Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

    Whats New
    Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

    Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

    Whats New
    Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

    Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

    Whats New
    Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

    Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

    Whats New
    OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin 'Student Loan' Khusus Mahasiswa S-1

    OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin "Student Loan" Khusus Mahasiswa S-1

    Whats New
    Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

    Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

    Whats New
    Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

    Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

    Whats New
    Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

    Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

    Whats New
    Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

    Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

    Whats New
    Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

    Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

    Whats New
    Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

    Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

    Whats New
    Telat Bayar Tagihan Listrik Bisa Kena Denda, Berapa Biayanya?

    Telat Bayar Tagihan Listrik Bisa Kena Denda, Berapa Biayanya?

    Whats New
    Harga Bahan Pokok Senin 20 Mei 2024, Harga Cabai Merah Keriting Turun

    Harga Bahan Pokok Senin 20 Mei 2024, Harga Cabai Merah Keriting Turun

    Whats New
    Simak, Ini Cara Cek Lolos Tidaknya Seleksi Prakerja 2024

    Simak, Ini Cara Cek Lolos Tidaknya Seleksi Prakerja 2024

    Whats New
    Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Senin 20 Mei 2024

    Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Senin 20 Mei 2024

    Spend Smart
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com