Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Kaji SK Migas

Kompas.com - 04/01/2013, 02:45 WIB

Jakarta, Kompas - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik melakukan penataan atas pengelolaan Satuan Kerja Sementara Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi. Salah satu yang perlu dikaji ialah rangkap jabatan kepala SK Migas yang dipegang Menteri ESDM.

”Presiden minta disiapkan penataan yang lebih baik. Misalnya, apakah jabatan (Kepala SK Migas dengan) Menteri ESDM ini baik? Bagaimana akuntabilitasnya? Ini sedang kami bahas dan belum final. Dalam beberapa minggu ini akan kami finalkan,” kata Jero, Kamis (3/1), seusai rapat kabinet terbatas di Kantor Presiden.

Seperti diketahui, keputusan Mahkamah Konstitusi 13 November 2012 mengamanatkan pembubaran Badan Pengatur Hulu Minyak dan Gas (BP Migas). Selain itu, fungsi BP Migas juga dialihkan ke Kementerian ESDM. Menindaklanjuti putusan itu, pemerintah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2012 yang mengalihkan fungsi dan tugas BP Migas ke Kementerian ESDM. Melalui perpres itu pula dibentuk Satuan Kerja Sementara Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SK Migas) yang dipimpin Menteri ESDM.

Menurut Jero, SK Migas telah bekerja dalam 1,5 bulan terakhir untuk mengamankan semua industri migas serta menormalkan organisasi eks BP Migas. SK Migas telah bertemu perusahaan migas asing dan nasional yang memiliki kontrak karya di Indonesia. ”Hampir semua kontraktor Migas dalam maupun luar negeri cukup nyaman dengan SK Migas karena Kepala SK Migas itu Menteri ESDM. Mereka nyaman karena cepat tindakannya, cepat keputusannya, cepat aksesnya, mudah bertemu dan bernegosiasi,” kata Jero.

Meski secara umum pengelolaan oleh SK Migas berjalan dengan baik, Presiden memandang keberadaan rangkap jabatan Kepala SK Migas dan Menteri ESDM perlu dievaluasi. Menurut Jero, SK Migas tetap dipertahankan di bawah Kementerian ESDM dengan sedikit perubahan nama. Selain itu juga akan ditunjuk pejabat yang akan memimpin SK Migas yang baru tersebut.

”Yang lain-lain sudah oke. Terkontrol, pengawasan, tidak proasing, tetapi prorakyat, CSR-nya juga sudah oke dan penghematan sudah oke. Hanya satu yang masih ragu-ragu, soal rangkap jabatan,” kata Jero. (WHY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kurs Rupiah 13 Mei 2024 di Bank Mandiri hingga BRI

Kurs Rupiah 13 Mei 2024 di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Perluas Pasar ke Kancah Global, Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Tenggiri dan Tuna Senilai 239.000 Dollar AS

Perluas Pasar ke Kancah Global, Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Tenggiri dan Tuna Senilai 239.000 Dollar AS

Whats New
Populasi Ikan Belida Terancam, KKP Lakukan Pendataan

Populasi Ikan Belida Terancam, KKP Lakukan Pendataan

Whats New
Staf Jokowi Bantah Mahalnya Harga Bawang Putih karena Harga Impor yang Tinggi dari China

Staf Jokowi Bantah Mahalnya Harga Bawang Putih karena Harga Impor yang Tinggi dari China

Whats New
Bank Sampoerna Cetak Laba Bersih Rp 26,3 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank Sampoerna Cetak Laba Bersih Rp 26,3 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Perumnas Bangun Hunian Modern di Cengkareng untuk Milenial

Perumnas Bangun Hunian Modern di Cengkareng untuk Milenial

Whats New
Kemenkes Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Usia 45 Tahun Bisa Daftar

Kemenkes Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Usia 45 Tahun Bisa Daftar

Whats New
Miliarder-miliarder Dunia Ini Raup Kekayaan dari Cokelat dan Permen

Miliarder-miliarder Dunia Ini Raup Kekayaan dari Cokelat dan Permen

Earn Smart
Kelas 1, 2, 3 BPJS Kesehatan Dihapus, Pemerintah Ganti Jadi KRIS

Kelas 1, 2, 3 BPJS Kesehatan Dihapus, Pemerintah Ganti Jadi KRIS

Whats New
Cegah Kecelakaan Bus Tak Berizin Terulang, Ini Sederet Catatan untuk Pemerintah

Cegah Kecelakaan Bus Tak Berizin Terulang, Ini Sederet Catatan untuk Pemerintah

Whats New
Fortress Pintu Baja Dukung Synergy Golf Party 2024

Fortress Pintu Baja Dukung Synergy Golf Party 2024

Rilis
10 Kota Terkaya di Dunia, 4 Ada di Asia

10 Kota Terkaya di Dunia, 4 Ada di Asia

Whats New
Ikan Bilih Danau Singkarak Terancam Punah, KKP Siapkan Aturan Pengelolaannya

Ikan Bilih Danau Singkarak Terancam Punah, KKP Siapkan Aturan Pengelolaannya

Whats New
Anniversary Ke-15, AUDY Dental Perkenalkan Logo Baru dan Beri Apresiasi kepada Karyawan dan Dokter

Anniversary Ke-15, AUDY Dental Perkenalkan Logo Baru dan Beri Apresiasi kepada Karyawan dan Dokter

Whats New
Australia Hadapi Krisis Perumahan, Ini Penyebabnya

Australia Hadapi Krisis Perumahan, Ini Penyebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com