Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenaikan Tarif Listrik Menyengat ke Mana-mana

Kompas.com - 04/01/2013, 03:08 WIB

Tidak mudah bagi Pupu untuk menyisihkan uang sebesar itu. Penjualan jas dan jubah koko hanya ramai menjelang Idul Fitri. Sisanya pengusaha bordir hanya menyimpan stok tanpa tahu kapan terjual. ”Keuntungannya hanya 5 persen dari tiap helai jas dan jubah koko,” ujarnya.

Untuk menyiasati berbagai masalah ini, kemungkinan besar Pupu akan meminta 40 pekerjanya mengurangi produksi hingga 50 persen menjadi 6-7 kodi per hari. Ia paham, hal itu akan menurunkan penghasilan pekerja yang biasanya mendapatkan Rp 1,5 juta-Rp 2 juta per bulan kemungkinan hanya Rp 750.000-Rp 1 juta per bulan. Jumlah ini jauh lebih kecil atau sekadar nyaris setara dengan UMK Tasikmalaya.

Usaha rotan

Kenaikan tarif listrik juga memukul pengusaha rotan. Rata-rata usaha rumahan produk rotan di Kabupaten Cirebon yang tersebar di tiga kecamatan, yakni Weru, Plumbon, dan Plered, menggunakan daya listrik di atas 900 VA.

Seiring dengan meredupnya usaha rotan di Cirebon, kenaikan TTL dirasakan Usi Sanusi (49) kian mencekik. Hal serupa dialami Iwan (37) yang menjalankan usaha rumahan rotan milik keluarganya.

”Rumah saya ini cuma pakai 900 VA. Kalau siang hari dibuat bekerja, ya sanyo (pompa air) tidak dihidupkan dulu. Sebab, biasanya setrum tidak kuat dan langsung mati. Jadi, ya, harus disiasati biar bisa terus produksi rotan,” ungkapnya. 

Ketua Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia Komisariat Daerah Cirebon Sumartja khawatir material pendukung seperti paku, cat, sekrup, dan lem juga naik. Ibaratnya, usaha kecil di sejumlah daerah sudah jatuh tertimpa tangga pula. (GRE/REK/CHE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com