Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Perumahan Rakyat Masih Potensial

Kompas.com - 04/01/2013, 19:27 WIB
Brigita Maria Lukita

Penulis

 

JAKARTA, KOMPAS.com-  Meski perumahan rakyat berpenghasilan rendah identik dengan harga rumah yang murah,  namun segmen pasar ini masih sangat potensial. Hal itu mendorong perbankan untuk terus mendukung pembiayaan perumahan.  

Demikian terungkap dalam "Refleksi Kinerja Kementerian Perumahan Rakyat 2012 dan Rencana Kerja 2013," di kantor Kementerian Perumahan Rakyat di Jakarta,Jumat (4/1/2013).  

Direktur Mortgage and Consumer Banking Bank Tabungan Negara (BTN) Irman A Zahiruddin memprediksi penyerapan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) untuk masyarakat berpenghasilan rendah tahun 2013 akan lebih baik dibandingkan tahun 2012 karena pangsa pasar perumahan yangg begitu besar, komitmen pengembang dan  program kemenpera yang mendukung.

Tahun 2012, kontribusi BTN dalam penyaluran FLPP sebesar 67.728 unit atau senilai Rp 2,76 triliun, dan BTN syariah 4.393 unit atau Rp 188,6 miliar.  

"Tahun ini menjadi tahun yang sangat menarik untuk pembiayaan perumahan rakyat bersubsidi. Dana siap, pembiayaan siap. Kami akan terus menjaga agar pangsa pasar BTN tetap 99 persen," ujarnya.   

Hal senada dikemukakan Direktur Bisnis Retail Bank Rakyat Indonesia Syariah Indra Praseno. Pasar rumah rakyat masih besar, karena kekurangan rumah yang sangat besar. Pihaknya akan mendorong pembiayaan rumah bersubsidi melalui pendekatan kelompok dan bukan per individu.  

Berdasarkan data Kementerian Perumahan Rakyat, tercatat 6 bank umum dan 15 bank pembangunan daerah (BPD) penyalur FLPP. Total penyaluran kredit FLPP tahun 2012 sebesar 73.923 unit atau senilai Rp 3,03 triliun atau lebih rendah daripada target 133.000 unit.  

Sementara itu, Direktur Eksekutif Asosiasi Bank Pembangunan Daerah Nazwar Nazir mengemukakan, pihaknya berkomitmen mengembangkan kualitas sumber daya manusia pada bank pembangunan daerah agar lebih aktif dan meningkatkan kualitas pembiayaan rumah bersubsidi.

Tahun ini, pembiayaan akan digenjot antara lain di Kalimantan Timur, Jawa Timur, Riau, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, dan Bangka Belitung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Whats New
OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin 'Student Loan' Khusus Mahasiswa S-1

OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin "Student Loan" Khusus Mahasiswa S-1

Whats New
Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Whats New
Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Whats New
Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Whats New
Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Whats New
Telat Bayar Tagihan Listrik Bisa Kena Denda, Berapa Biayanya?

Telat Bayar Tagihan Listrik Bisa Kena Denda, Berapa Biayanya?

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 20 Mei 2024, Harga Cabai Merah Keriting Turun

Harga Bahan Pokok Senin 20 Mei 2024, Harga Cabai Merah Keriting Turun

Whats New
Simak, Ini Cara Cek Lolos Tidaknya Seleksi Prakerja 2024

Simak, Ini Cara Cek Lolos Tidaknya Seleksi Prakerja 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com