Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Kelahiran Bayi di Merpati

Kompas.com - 09/01/2013, 17:30 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bayi yang lahir di pesawat Merpati jurusan Timika-Makassar itu akhirnya meninggal dunia. Namun ada cerita khusus sebelum bayi itu meninggal. Vice President Corporate Secretary and Legal Merpati Nusantara Airlines Herry Saptanto menuturkan, pihak maskapai selalu meminta surat keterangan dari dokter kepada ibu yang sedang hamil bahwa kehamilannya itu masih muda dan bisa naik pesawat.

Benar saja, penumpang yang bernama Harmina pun memberikan surat keterangan yang menyatakan, usia kehamilannya masih tujuh bulan atau sekitar 27-28 minggu. Dengan demikian, Harmina dianggap masih sehat dan aman naik pesawat. "Namun setelah 15 menit pesawat lepas landas, si ibu mulai merasakan mulas dan merasa ingin melahirkan," ungkap Herry kepada Kompas.com di Jakarta, Rabu (9/1/2013).

Lantas, kru pesawat yang terdiri dari empat pramugari yaitu Annisa Abdullah, Musyarofatul Laila, Sherly Juwita, dan Rahmasari memberikan bantuan persalinan kepada si ibu sesuai prosedur keselamatan. Beruntung persalinan berjalan mulus. Sang bayi bisa lahir ke dunia. "Namun pas bayi lahir, sebenarnya bayi sempat tidak bernafas. Lalu pramugari itu memberikan oksigen, menepuk-nepuk dada, berharap masih ada harapan untuk hidup. Para pramugari ini sempat berteriak dan sempat menangis, takut kalau bayi itu meninggal," tambahnya.

Namun setelah melakukan prosedur itu, ternyata tangan dan kaki bayi mulai bergerak. Matanya juga mulai terbuka seiring dengan berdetaknya jantung. Dengan kondisi tersebut, pihak maskapai langsung menghubungi petugas kesehatan di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar. Pihak maskapai ingin agar petugas bandara segera menyiapkan ambulance dan petugas kesehatan untuk menangani keselamatan si bayi yang baru lahir di pesawat.

Lantas saat mendarat di Makassar, semua penumpang diminta untuk lekas turun. Petugas kesehatan pun langsung menangani si ibu dan bayi di pesawat dan membawanya ke Rumah Sakit Ibu dan Anak Catherine Booth, Makassar.

Selang satu hari kelahiran tersebut, bayi yang bernama Annisa Laila Juwita Sari Merpati ini meninggal dunia. Sontak saja, seluruh kru Merpati khususnya yang menangani persalinan bayi tersebut merasa berduka. Apalagi keempat pramugari yang namanya dijadikan nama bayi tersebut.

"Sebetulnya kami memberikan hadiah liburan ke destinasi yang dilayani pesawat Merpati khusus kepada keempat pramugari tersebut karena telah berhasil menyelamatkan penumpang. Tapi mendengar berita ini, pramugari itu langsung shocked," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pulihkan Bisnis, Investree Bakal Ganti Manajemen hingga Tagih Utang Peminjam

Pulihkan Bisnis, Investree Bakal Ganti Manajemen hingga Tagih Utang Peminjam

Whats New
Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Work Smart
APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

BrandzView
Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Whats New
Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana 'Buyback' Saham

Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana "Buyback" Saham

Whats New
Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Whats New
IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com