Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Udang Digenjot jadi Andalan Ekspor

Kompas.com - 09/01/2013, 20:44 WIB
Brigita Maria Lukita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan mendorong produksi udang sebagai andalan utama ekspor perikanan pada tahun 2013. Saat ini, komoditas andalan untuk ekspor perikanan adalah udang, tuna tongkol, cakalang (TTC) , dan rumput laut.  

Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Saut Hutagalung, mengemukakan, ekspor udang sangat potensial seiring menurunnya produksi luar negeri akibat penyakit udang dan pengaruh perubahan iklim.  

"Penurunan produksi udang perlu dimanfaatkan untuk mendorong ekspor udang," ujar Saut.  

Tahun 2012, kontribusi udang untuk pasar ekspor  baru sebesar 38 persen dari total ekspor perikanan sebesar 3,9 miliar dollar AS. Tahun ini, kontribusi udang diharapkan meningkat mencapai 40 persen dari total nilai ekspor perikanan yang ditargetkan mencapai 5 miliar dollar AS.  

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan Slamet Subiakto di Jakarta, Rabu (9/1), mengemukakan,  realisasi sementara produksi udang tahun 2012 mencapai 457.600 ton.

Tahun 2013, target produksi udang nasional naik 30 persen menjadi 608.000 ton. Kenaikan produksi udang tersebut akan didorong dari hasil revitalisasi tambak udang tahun lalu seluas 1.000 ha di Jawa Barat dan Banten, dan penambahan revitalisasi tambak seluas 20.000 ha di Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Lampung. Anggaran KKP untuk revitalisasi tambak tahun 2013 Rp 240 miliar.  

Beberapa negara saat ini menghadapi penyakit udang, seperti Vietnam, Thailand dan Malaysia yang udangnya mengalami kematian dini (ems) pada umur 7-10 hari.

Penyakit ems itu perlu diantisipasi agar tidak masuk ke Indonesia Ketua Umum Shrimp Club Indonesia Iwan Sutanto, mengemukakan, persoalan yang masih menghadang adalah penyakit.

Potensi udang di Indonesia seharusnya dibangkitkan melalui pengembangan tambak semi intensif dan tambak tradisional melalui sentuhan infrastruktur, teknologi, dan permodalan.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com