JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan mendorong produksi udang sebagai andalan utama ekspor perikanan pada tahun 2013. Saat ini, komoditas andalan untuk ekspor perikanan adalah udang, tuna tongkol, cakalang (TTC) , dan rumput laut.
Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Saut Hutagalung, mengemukakan, ekspor udang sangat potensial seiring menurunnya produksi luar negeri akibat penyakit udang dan pengaruh perubahan iklim.
"Penurunan produksi udang perlu dimanfaatkan untuk mendorong ekspor udang," ujar Saut.
Tahun 2012, kontribusi udang untuk pasar ekspor baru sebesar 38 persen dari total ekspor perikanan sebesar 3,9 miliar dollar AS. Tahun ini, kontribusi udang diharapkan meningkat mencapai 40 persen dari total nilai ekspor perikanan yang ditargetkan mencapai 5 miliar dollar AS.
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan Slamet Subiakto di Jakarta, Rabu (9/1), mengemukakan, realisasi sementara produksi udang tahun 2012 mencapai 457.600 ton.
Tahun 2013, target produksi udang nasional naik 30 persen menjadi 608.000 ton. Kenaikan produksi udang tersebut akan didorong dari hasil revitalisasi tambak udang tahun lalu seluas 1.000 ha di Jawa Barat dan Banten, dan penambahan revitalisasi tambak seluas 20.000 ha di Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Lampung. Anggaran KKP untuk revitalisasi tambak tahun 2013 Rp 240 miliar.
Beberapa negara saat ini menghadapi penyakit udang, seperti Vietnam, Thailand dan Malaysia yang udangnya mengalami kematian dini (ems) pada umur 7-10 hari.
Penyakit ems itu perlu diantisipasi agar tidak masuk ke Indonesia Ketua Umum Shrimp Club Indonesia Iwan Sutanto, mengemukakan, persoalan yang masih menghadang adalah penyakit.
Potensi udang di Indonesia seharusnya dibangkitkan melalui pengembangan tambak semi intensif dan tambak tradisional melalui sentuhan infrastruktur, teknologi, dan permodalan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.