Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik Persetujuan Pembangunan 6 Ruas Jalan Tol Baru

Kompas.com - 14/01/2013, 10:57 WIB
Imanuel More

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — James McGill Buchanan Jr adalah pakar ekonomi politik yang kerap berpandangan kritis terhadap pemerintah. Peraih penghargaan Nobel di bidang ekonomi pada 1986 yang baru saja berpulang ini menilai banyak kebijakan ekonomi politik diputuskan pemerintah bukan karena kalkulasi faktor-faktor yang telah melalui kajian. Unsur-unsur eksternal malah yang sering kali menentukan keputusan akhir keluarnya suatu kebijakan.

Tepat pada hari meninggalnya pengusung public choice theory itu, Rabu (9/1/2013), Gubernur DKI Jakarta berkunjung ke Kantor Kementerian Pekerjaan Umum. Sebelum kunjungan disebutkan bahwa tujuan pertemuan Jokowi dan Menteri PU Djoko Kirmanto adalah untuk membahas rencana pembangunan terowongan multifungsi yang kerap disebut deep tunnel.

Seusai pertemuan, Jokowi menyampaikan dua hasil pembahasan. Yang pertama, akan dibentuk tim bersama, Kementerian PU dan Pemprov DKI, untuk mengkaji sekaligus membahas sisi teknis pembangunan deep tunnel. Hasil tersebut terhitung wajar. Yang mengejutkan adalah kesepakatan kedua. Jokowi menyatakan persetujuannya atas rencana pembangunan enam jalan tol di Jakarta.

"Saya menangkap itu ada kontribusi mengurangi kemacetan dengan catatan tol itu bisa dipakai untuk busway dan transportasi massal lainnya," kata Jokowi saat itu.

Pilihan tentu saja mengejutkan banyak warga Jakarta. Disebut mengejutkan karena pemimpin DKI Jakarta yang baru dilantik pada 15 Oktober 2012 itu gencar menentang proyek bernilai total sekitar Rp 42 triliun tersebut. Selama periode kampanye, tidak satu-dua kali kebijakan yang dinilai tidak pro-transportasi massal itu disuarakan keduanya. Penambahan jalan tol juga dinilai akan berimbas pada peningkatan jumlah kendaraan pribadi yang artinya menambah tingkat kemacetan di Ibu Kota.

Janji yang disampaikan tiga-empat bulan lalu itu tentu belum lepas dari ingatan masyarakat. Bahkan, seorang siswa SMA Santa Ursula Bumi Serpong Damai, Tangerang, pun masih ingat pernyataan itu dikemukakan Jokowi di sebuah stasiun televisi nasional dan mempertanyakan kebijakan tersebut saat bertemu Wagub Basuki T Purnama.

Lantas, apa yang menjadi penyebab tiba-tiba Jokowi berubah pikiran setelah pertemuan tertutup selama tiga jam bersama Djoko Kirmanto. Begitu mudahkah mantan Wali Kota Solo ini berpaling dari komitmennya untuk memprioritaskan anggaran untuk pembangunan infrastruktur transportasi massal? Jokowi membantah adanya tekanan dari pusat untuk menyetujui proyek yang sudah dirancang sejak era Gubernur Sutiyoso itu.

Kemungkinan yang belum dikonfirmasi adalah terjadinya barter kepentingan. Masing-masing pihak hadir dalam pertemuan dengan kepentingan mendapatkan persetujuan pihak lain. Jokowi datang dengan mengusung megaproyek deep tunnel, sementara tuan rumah berkepentingan atas pembangunan jalan tol baru.

Dalam beberapa hari terakhir Jokowi sudah sering berupaya memberikan klarifikasi serupa. Namun, kritik tetap menghampirinya, termasuk melalui akun Twitter suami Iriana itu, @jokowi_do2. Pandangan kritis tidak melulu menyasar manfaat jalan tol, tetapi juga konsistensi Jokowi untuk berpegang pada janjinya.

"Nanti diterangkan, lho, saya itu setuju dengan catatan, catatan itu jangan ditutup-tutupi. Sekali lagi catatan jangan ditutup," kata Jokowi, Jumat (11/1).

Ditegaskan Jokowi, pilihan yang disampaikan belum final. Pihaknya masih terus melakukan kajian. Ia pun merencanakan untuk mendengarkan pendapat publik (public hearing) terkait pembangunan jalan tol baru. Apa pun hasil akhirnya, masyarakat berharap keputusan Jokowi bukan sekadar barter kepentingan.

Buchanan menyebutkan perbedaan antara politik (politic) dan kebijakan (policy). Politik secara sederhana diartikan sebagai aturan main (rule of game). Sementara itu, kebijakan adalah soal strategi-strategi yang diambil untuk bergerak di antara aturan main yang ada, termasuk di dalamnya tarik-menarik kepentingan yang melatari lahirnya kebijakan. Semoga bukan kepentingan-kepentingan nontransportasi yang berada di balik keputusan final nanti.

Berita terkait, baca:

100 HARI JOKOWI-BASUKI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pertamina Hulu Rokan Produksi Migas 167.270 Barrel per Hari Sepanjang 2023

    Pertamina Hulu Rokan Produksi Migas 167.270 Barrel per Hari Sepanjang 2023

    Whats New
    Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 17 Mei 2024

    Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 17 Mei 2024

    Spend Smart
    3 Tanda Lolos Kartu Prakerja, Apa Saja?

    3 Tanda Lolos Kartu Prakerja, Apa Saja?

    Whats New
    Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

    Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

    Whats New
    IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

    IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

    Whats New
    Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

    Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

    Whats New
    KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

    KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

    BrandzView
    5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

    5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

    Spend Smart
    Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

    Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

    Whats New
    Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan  Sosialisasi dan Dorong Literasi

    Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan Sosialisasi dan Dorong Literasi

    Whats New
    Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

    Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

    Whats New
    Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

    Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

    Whats New
    Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

    Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

    Whats New
    Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

    Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

    Whats New
    Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

    Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

    Work Smart
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com