Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Praktik Pengamanan Perdagangan Meningkat

Kompas.com - 15/01/2013, 13:55 WIB
Eny Prihtiyani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Perlambatan ekonomi dunia membuat praktik pengamanan perdagangan antarnegara meningkat. Karena itu, Indonesia harus meningkatkan kemampuan untuk mengklarifikasi setiap persoalan ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Tujuannya ialah untuk mengamankan pasar domestik dari serbuan produk impor serta mendorong peningkatan ekspor.

Hal itu disampaikan Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi menanggapi tudingan praktik subsidi pada udang beku, yang dilayangkan Amerika Serikat (AS).

Praktik-praktik pengamanan perdagangan seperti yang dilakukan AS akan terus meningkat. "Kondisi itu sudah diakui oleh WTO. Jadi, kita harus pandai-pandai menyikapinya. Peningkatan kemampuan dan kapasitas dibutuhkan untuk menyelesaikan persoalan tersebut," kata Bayu, Selasa (15/1/2013).

Baru saja AS melayangkan pengaduan ke WTO terkait pengaturan impor hortikultura dan pemangkasan kuota impor daging sapi. Kini, AS kembali melayangkan tudingan terhadap produk ekspor Indonesia. Kali ini, sasarannya adalah produk udang beku.

Coalition of Gulf Shrimp Industries (COGSI) AS telah melayangkan petisi antisubsidi terhadap Indonesia berkaitan dengan ekspor udang beku. "Tidak hanya Indonesia yang dituduh, tetapi juga India, China, Ekuador, Vietnam, Thailand, dan Malaysia," kata Bayu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com