Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga di Lereng Merapi agar Waspada

Kompas.com - 16/01/2013, 04:32 WIB

Semarang, Kompas - Makin tingginya intensitas hujan menimbulkan kekhawatiran terjadinya banjir lahar dingin di sekitar kawasan Merapi, Jawa Tengah. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Tengah mengimbau warga di Kabupaten Magelang dan Kabupaten Klaten mewaspadai banjir lahar dingin.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah Sarwa Permana, Selasa (15/1), mengatakan, dam sabo di tujuh sungai di lereng Merapi kini sudah penuh pasir, batu, dan air. Dam sabo yang penuh material membahayakan saat dilalui banjir lahar dingin.

”Melalui petugas satuan pelaksana penanganan bencana di Magelang dan Klaten, sudah kami minta warga menjauh sekitar 500 meter dari alur kali setiap kali terjadi hujan deras, terutama hujan di daerah hulu Gunung Merapi. Perkiraan material di puncak Merapi masih 80 juta meter kubik siap menjadi aliran lahar,” kata Sarwa.

Warga yang diminta waspada bermukim di kawasan lereng selatan Merapi. Terdapat sejumlah kali sebagai media aliran lahar dingin di wilayah ini, seperti Kali Woro, Gendol, Opak, dan Boyong.

Kondisi dam sabo yang penuh makin mempercepat meluncurnya lahar dingin dan bisa juga terjadi di sisi barat lereng Merapi meliputi Kali Krasak, Kali Putih, Kali Lamat, dan Kali Pabelan.

Bupati Klaten Sunarna mengemukakan, meningkatnya intensitas hujan memang perlu diwaspadai, terutama di Kali Woro dan Kali Gendol. Di titik lokasi yang rawan sudah dipasangi sirene untuk peringatan dini. Hal ini setidaknya akan membantu warga siaga apabila sewaktu-waktu terjadi banjir lahar dingin.

BPBD Boyolali, Jawa Tengah, mengusulkan status siaga darurat atas beberapa bencana yang melanda Boyolali beberapa waktu terakhir. Posko darurat juga segera didirikan untuk gerak cepat jika sewaktu-waktu terjadi bencana.

Kepala BPBD Boyolali Suyitno, di Kabupaten Boyolali, mengungkapkan, usulan tersebut sudah diajukan kepada Bupati Boyolali beberapa hari yang lalu. Status siaga darurat dibutuhkan agar BPBD dapat menggunakan dana tak terduga jika terjadi bencana besar.

Tasikmalaya tanggap

Terkait dengan penanganan bencana pada 2013 ini, Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, berencana menyediakan dana Rp 9 miliar. Jumlah ini meningkat ketimbang dana penanganan bencana tahun 2012 sebesar Rp 5 miliar.

”Pengajuan sudah dilakukan dan kemungkinan besar disetujui melihat begitu kompleksnya kejadian bencana alam di Tasikmalaya. Sepanjang tahun 2013 ini saja setiap hari selalu ada kejadian longsor,” kata Kepala BPBD Tasikmalaya Kundang Sodikin. (WHO/UTI/CHE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com