Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT Bank OCBC NISP Tbk Dapat Peringkat AA

Kompas.com - 16/01/2013, 15:33 WIB
Anastasia Joice

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemeringkat Fitch Ratings telah memberikan peringkat AA atas program obligasi berkelanjutan sebesar maksimum Rp 6 triliun dari PT Bank OCBC NISP Tbk. Fitch juga memberikan peringkat Nasional Jangka Pendek F1+ untuk OCBC NISP dan program obligasi berkelanjutan tersebut.

Fitch juga memberikan peringkat AAA atas obligasi tahap pertama 2013 OCBC NISP, yang dikeluarkan di bawah program tersebut. Besarannya maksimum Rp 3 triliun dengan jangka waktu maksimum tiga tahun. Hasil dari penerbitan obligasi tersebut akan digunakan untuk mendukung pertumbuhan bisnis perusahaan. Perusahaan memiliki waktu sampai dengan dua tahun untuk menerbitkan obligasi di bawah program obligasi berkelanjutan.

Obligasi tersebut diperingkat sama dengan peringkat Nasional Jangka Panjang OCBC NISP di AAA yang mencerminkan pandangan Fitch bahwa obligasi perusahaan tersebut bersifat langsung, unconditional, tidak dijamin dan tidak bersifat subordinasi.

Peringkat-peringkat tersebut mencerminkan ekspektasi Fitch bahwa OCBC NISP akan tetap mendapat dukungan yang kuat dari perusahaan induknya, Oversea-Chinese Banking Corp, yang diperingkat lebih tinggi dari Country Ceiling Indonesia di BBB, yang setara dengan AAA pada skala Nasional. Pandangan Fitch atas dukungan tersebut dilandasi oleh kepentingan OCBC NISP secara strategis untuk pertumbuhan bisnis regional OCBC, kepemilikan saham mayoritas dan integrasi yang kuat antara dua entitas tersebut, asosiasi nama dan keselarasan operasional di beberapa area kunci.

Dilusi dalam kepemilikan, atau persepsi dukungan yang melemah dari OCBC akan dapat memberikan tekanan terhadap peringkat OCBC NISP. Potensi kenaikan peringkat Internasional OCBC NISP akan dapat terjadi jika Country Ceiling Indonesia naik.

Didirikan pada tahun 1941, OCBC NISP dimiliki oleh keluarga Surjaudaja dan dapat melewati krisis Asia tahun 1997-1998 tanpa bantuan pemerintah. OCBC yang telah mengakuisisi 22.5 persen OCBC NISP di tahun 2004, saat ini memegang kepemilikan sebesar 85.08 persen setelah merger antara OCBC Indonesia dan OCBC NISP di bulan Januari 2011.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com