Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Setahun Terjebak Banjir 4 Meter di Kampung Pulo

Kompas.com - 16/01/2013, 16:33 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang bayi berusia satu tahun terjebak di lokasi banjir setinggi empat meter yang masih menggenangi ratusan rumah di Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (16/1/2013).

Ia terjebak bersama kedua orangtuanya yang enggan mengungsi ketika banjir masih belum separah itu. Mereka bertahan di lantai dua rumah.

Bayi yang biasa dipanggil Ayu atau Rara tersebut hingga Rabu siang masih terjebak di rumahnya di RT 01 RW 02, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur.

Selama 24 jam lebih, bocah malang tersebut bertahan di lantai dua rumah bersama kedua orangtuanya, Muktarom (40) dan Desi (25).

Hajah Enok (45), bibi Ayu, tampak berlinang air mata di tepi Sungai Ciliwung saat menceritakan nasib kerabatnya itu. Ia hanya bisa berharap petugas evakuasi menjemput saudaranya yang terjebak banjir.

Perasaan kecewa dirasakannya setelah tim evakuasi perahu karet gagal menembus ke dalam rumahnya menjemput keponakan serta orangtua Ayu tersebut.

"Tadi saudara saya sudah bilang sama petugas mau jemput keponakan saya sama ibu-bapaknya. Tapi, di tengah jalan, perahunya balik lagi karena enggak kuat, arusnya deras," ujarnya.

Hal yang paling menjadi kekhawatiran Enok adalah kondisi kesehatan keponakan serta adiknya. Pasalnya, berdasarkan pengetahuannya, sejak ia mengevakuasi dirinya, persediaan makanan di rumah adiknya tergolong minim. Ia pun khawatir terjadi sesuatu yang tak dikehendaki menimpa saudara satu-satunya di Jakarta tersebut.

Menurut Enok, keluarganya itu tidak melakukan evakuasi sejak dini karena terlalu meremehkan keadaan. Sang adik, orangtua Ayu, tak mengira banjir akan sedahsyat seperti tahun 2007 silam, saat banjir besar melanda. Oleh sebab itulah, bertahan menjadi pilihan Muktarom dan Desi.

"Kemarin sudah dibilangin buat mengungsi saja, tapi dia bilang masih mau di rumah, airnya belum terlalu besar. Sekarang sudah besar, baru minta dijemput," lanjut Enok.

Satu jam sudah, Enok berdiri di depan perahu karet yang digunakan untuk evakuasi. Enok hanya bisa berharap kepada petugas evakuasi yang berasal dari Satpol PP dan petugas pemadam kebakaran kembali mempertimbangkan untuk melakukan evakuasi terhadap saudaranya.

Ditemui terpisah, Camat Jatinegara, Syofian, membenarkan bahwa ada warganya yang masih bertahan di rumah masing-masing. Ia mengaku kewalahan mengimbau warga bersedia dievakuasi. Menurutnya, warga cenderung tak memikirkan keselamatan diri serta anak-anaknya sendiri.

"Sudah diimbau sejak awal sebenarnya. Tapi, kalau kondisinya sudah seperti saat ini, ya tetap kita evakuasi pakai perahu karet," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com