Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Budiarsa Sastrawinata: Pengusaha Harus Berkomitmen

Kompas.com - 21/01/2013, 09:10 WIB

KOMPAS.com- Pelobi ulung, rendah hati, dan pekerja lapangan yang ulet. Begitulah gambaran umum tentang Budiarsa Sastrawinata, Chief Executive Officer Ciputra Development Tbk.

Budiarsa jarang muncul di ingar-bingar panggung bisnis, tetapi rekan kerja dan rivalnya di kompetisi bisnis tahu benar kapasitas pria berusia 57 tahun ini. Ketika ditanya mengapa ia jarang tampil di pentas, ia mengatakan apa yang ia kerjakan ”belum apa-apa” dan belum layak dibawa ke panggung publik.

”Kalau ada yang mengatakan saya bekerja baik, ah iya mungkin karena mereka tidak ingin mengecilkan hati saya saja,” ujar Budiarsa, di Jakarta, Sabtu (19/1/2013).

Jejak atau kualitas Budiarsa bisa dilihat dari proyek-proyek yang ia kerjakan atau pernah ia kerjakan. Ia di antaranya pernah menjadi Direktur Utama Bumi Serpong Damai (BSD). Ia kini memegang proyek berskala besar di berbagai kota.

Di dalam negeri, ia menangani proyek Citra Garden Jakarta (450 hektar), Citra Raya Cikupa (2.700 hektar), proyek perumahan di Jambi (1.000 hektar), dan Palembang (200 hektar).

Di luar negeri, Budiarsa menangani sejumlah proyek Grup Ciputra, di antaranya di Hanoi (Vietnam), Phnom Penh (Kamboja), dan Shenyang (China). Di luar negeri pula, sekadar menyebut contoh, ia diterima dengan tangan terbuka oleh pemerintah setempat.

Di Vietnam dan Kamboja, misalnya, ia dipercaya sebagai usahawan Indonesia yang mempunyai kapasitas di bidang industri properti dan komitmen. Produk-produknya disukai.

Berikut petikan wawancara dengan Budiarsa Sastrawinata.

Banjir terjadi di mana-mana, termasuk Jakarta. Ada tudingan, salah satu kontributor banjir adalah pengembang.

Wah jangan begitu dong. Sepengetahuan saya, para pengembang membangun dengan konsep yang jelas, dan mengikuti perencanaan kota. Seluruh sistem drainase dan saluran-saluran induk mengikuti arah dari pemerintah kota. Kalau tidak mana bisa sebuah proyek perumahan, perkantoran, atau bahkan mal mendapat izin.

Semuanya harus diselaraskan dengan rencana tata kota, tidak bisa melenceng. Sampai ke aspek detail seperti lebar saluran selokan saja kami sesuaikan. Kalau kemudian setelah proyek kami, ada penyempitan saluran air, itu mungkin karena kawasan itu belum disentuh oleh proyek seperti yang dikerjakan para pengembang.

Pengembang itu kan, istilah populernya, mengisi pembangunan, bukan yang bikin perencanaan daerah. Ketika membangun perumahan, kami membangun infrastruktur yang sangat layak untuk digunakan para penghuni. Kami menanam sebanyak mungkin pohon, tidak hanya di taman, tetapi juga di semua sudut perumahan. Sampai ada warga yang mulai menanam pohon di atap, untuk menggambarkan secara dramatis betapa besar kecintaan mereka terhadap lingkungan hidup dan makna air yang sangat dalam.

Kami terus berkampanye tentang demikian pentingnya harmoni manusia dengan alam, manusia dengan lingkungannya. Ini aspek yang kerap diabaikan.

Menurut Anda, apa semua pengembang tertib menjalankan rencana tata ruang? Apa elok melakukan penilaian?

Saya enggan menilai pengembang lain. Akan lebih baik kita memikirkan bersama bagaimana melahirkan rencana-rencana gemilang untuk sedapat mungkin mereduksi area banjir.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com