Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program Pascabencana Disinergikan

Kompas.com - 22/01/2013, 02:52 WIB

Bogor, Kompas - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, akan menyinergikan program kerja 13 dinas di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor. Hal itu dilakukan guna mempercepat pemulihan pascabencana yang melanda 23 kecamatan di Kabupaten Bogor dalam tiga pekan terakhir.

Demikian disampaikan Kepala BPBD Kabupaten Bogor Yous Sudrajat di Cibinong, Senin (21/1). Konsolidasi program kerja 13 dinas terkait itu diharapkan bisa menghasilkan pembagian tugas yang jelas antarinstansi.

”Misalnya, kerusakan jalan dan jembatan serta tanggul akan diatasi dinas bina marga. Saat perlu pemeriksaan kondisi tanah di lokasi longsor, akan ditangani dinas energi dan sumber daya mineral. Ini yang akan disinergikan,” ujar Yous.

35 longsor, 10 banjir

Berdasarkan data BPBD Kabupaten Bogor, selama tiga pekan pada Januari 2013 sudah terjadi 35 tanah longsor, 10 banjir, serta 8 puting beliung di 42 kelurahan dan desa serta 23 kecamatan.

Menurut Yous, anggaran tidak menjadi persoalan untuk penanganan pascabencana banjir, tanah longsor, dan puting beliung. Selain dana tanggap darurat, juga sudah ada anggaran di setiap dinas.

Sementara ini, ujarnya, pihaknya berkonsentrasi pada penyediaan logistik, seperti pasokan alat memasak bagi warga korban longsor di Cipayung, Kecamatan Megamendung, yang untuk sementara mengungsi di sejumlah rumah kontrakan. Selain itu, juga mengatasi enam titik tanggul jebol di Desa Bojong Kulur, Kecamatan Gunung Putri, yang berada di sisi Sungai Cileungsi.

”Kami juga akan segera menambah perahu karet lima lagi. Selama ini, kendati hanya ada dua, biasanya bisa minta bantuan dari instansi vertikal. Namun, karena banjir di Jakarta, semua perahu karet diarahkan ke sana, jadi kami sempat agak kesulitan saat banjir di Bojong Kulur,” kata Yous.

Menurut dia, saat ini mekanisme kerja sama tanggap bencana antarkabupaten atau provinsi masih belum sebaik saat mengatasi kebakaran. Dalam bencana kebakaran, sudah ada kerja sama lintas wilayah secara langsung. Misalnya, jika terjadi kebakaran di wilayah Kabupaten Bogor yang berada di dekat Kota Depok, mobil pemadam kebakaran Kota Depok, bahkan Jakarta, akan segera membantu.

Sementara itu, Pemerintah Kota Bekasi menyiagakan 7 perahu karet, 7 perahu galon, 7 mesin perahu, 36 pelampung, dan 40 dayung untuk persiapan evakuasi korban bencana banjir.

Sebenarnya jumlah perahu karet ada 22 unit, tetapi 15 unit rusak dan perlu diganti. Ketua Forum Taruna Siaga Bencana Kota Bekasi Engkus Kustara mengatakan, dengan 7 perahu karet, diperlukan 19 perahu karet lagi. Kota Bekasi terdiri atas 56 kelurahan dalam 12 kecamatan.

Selain peralatan itu, personel yang siaga ialah 76 tim Tagana dan 40 petugas unit reaksi cepat sekaligus tim SAR. ”Belum termasuk TNI, Polri, organisasi masyarakat, relawan, dan perusahaan,” kata Engkus.

Banjir akibat luapan Sungai Bekasi, Saluran Tarum Barat (Kali Malang), dan sungai-sungai atau saluran-saluran lainnya dalam kurun 14-21 Januari 2013 merendam 10 kecamatan. Daerah yang bebas banjir adalah Jatisampurna dan Bantargebang. Banjir memaksa 16.570 warga mengungsi dan mengganggu operasional sejumlah pusat perbelanjaan, seperti Mega Bekasi Hypermall. (GAL/bro)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com