Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuota Impor Daging Dievaluasi

Kompas.com - 23/01/2013, 02:30 WIB

Jakarta, Kompas - Pemerintah mengevaluasi kuota impor daging sapi karena kecenderungan harga yang belum juga turun. Evaluasi dilakukan dengan memetakan kebutuhan lima jenis daging. Jika ditemukan kekurangan pasokan maka pada semester II-2013, pemerintah akan mengajukan tambahan kuota impor.

”Sampai sekarang harga daging masih tinggi di kisaran Rp 90.000 per kilogram. Harga itu sudah mencapai puncak daya beli masyarakat. Kami sedang petakan berapa kebutuhan riil daging, sesuai dengan spesifikasi masing-masing,” kata Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi, di Jakarta, Selasa (22/1).

Bayu menjelaskan, kelima jenis itu adalah daging segar untuk kebutuhan pasar tradisional, daging untuk kebutuhan supermarket, daging yang dibutuhkan hotel restoran dan katering, daging untuk industri tradisional seperti pedagang bakso, serta daging untuk industri modern yaitu untuk sosis dan burger.

Pemetaan kebutuhan daging menurut spesifikasi tersebut, lanjut Bayu, tidak dimaksudkan untuk mematahkan hasil sensus yang menyebutkan populasi sapi meningkat. ”Yang dibutuhkan masyarakat bukanlah sapi, tetapi daging menurut spesifikasi tertentu. Lewat pemetaan akan terlihat kendalanya ada di mana sehingga bisa ditemukan solusi yang tepat,” ujarnya.

Bayu tidak akan mengotak-atik kuota untuk semester I-2013. ”Paling nanti di semester II-2013 kalau harus ada penambahan (kuota),” katanya.

Bayu juga mengumumkan hasil uji laboratorium atas sampel bakso, daging sapi, dan daging gilingan, yang diambil dari sejumlah pasar. Sampel tersebut terbukti negatif mengandung babi. Pengambilan sampel dilakukan di sembilan lokasi di Jakarta, tiga lokasi di Bogor, dan dua lokasi di Bandung. Sampel diuji di laboratorium Institut Pertanian Bogor dan Badan Pengawas Obat dan Makanan.

Ketua Asosiasi Pedagang Bakso Indonesia Trisetyo Budiman gembira dengan hasil uji sampel tersebut. Ia berharap omzet penjualan bakso, yang sempat turun akibat isu daging babi, bisa kembali pulih. ”Sebagian besar yang terkena dampak isu daging babi adalah pedagang di wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Tangerang Selatan, dan Bekasi), yang jumlahnya mencapai 70.000 orang,” kata Trisetyo. (ENY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com