Jakarta, Kompas
Dalam siaran pers, Senin (28/1), Mari Elka Pangestu menyatakan, terkait dengan diusulkannya Indonesia untuk posisi Direktur Jenderal (Dirjen) Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), ia telah mendiskusikan sistem perdagangan global saat ini dan bertukar pikiran dengan sejumlah pihak mengenai pentingnya mempertahankan kepercayaan pada perjanjian perdagangan multilateral.
Dari perhelatan Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, Mari langsung bertolak ke Geneva. Dalam forum penyampaian visi-misi dan tersebut, Mari akan dicecar dengan berbagai pertanyaan.
Mari menyatakan telah memperoleh banyak masukan yang bermanfaat serta berbagi pemahaman bersama dengan menteri-menteri ia temui. Mereka
sependapat akan pentingnya perdagangan di tengah perbaikan ekonomi global dan pertumbuhan yang memberikan manfaat kepada semua negara.
”Kami juga sependapat akan pentingnya mempertahankan kepercayaan terhadap sistem perdagangan global yang terbuka, adil, seimbang, dan berdasar pada aturan serta sependapat pada pentingnya peran WTO yang menjaga ini,” ujar Mari, mantan Menteri Perdagangan.
Dalam situs web WTO disebutkan, selain Mari Elka Pangestu, ada delapan calon Dirjen WTO. Calon terpilih akan menggantikan Dirjen WTO Pascal Lamy yang akan habis masa jabatannya pada 31 Agustus 2013.
Kedelapan calon Dirjen WTO yang menjadi pesaing Mari Elka Pangestu adalah Alan John Kwadwo Kyeremate dari Ghana, Anabel González dari Kosta Rika, Tim Groser dari Selandia Baru, Amina C Mohamed dari Kenya, Ahmad Hindawi dari Jordania, Herminio Blanco dari Meksiko, Taeho Bark dari Korea Selatan, dan Roberto Carvalho de Azevêdo dari Brasil.
Keputusan seleksi calon Dirjen WTO tersebut akan diambil paling lambat 31 Mei 2013.
WTO adalah satu-satunya organisasi global yang berurusan dengan regulasi perdagangan di antara negara anggotanya. Perjanjian yang diperoleh dari negosiasi dan ditandatangani negara anggota diratifikasi oleh parlemen negara masing-masing. Tujuan pembentukan WTO adalah untuk membantu produsen barang dan jasa serta eksportir dan importir dalam menjalankan bisnis.