Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kredit Macet UMKM Korban Bencana Dihapus

Kompas.com - 05/02/2013, 03:10 WIB

Jakarta, Kompas - . Namun, kredit macet yang dihapuskan itu hanyalah kredit UMKM yang menjadi korban bencana alam. Selain itu, kredit yang dihapuskan hanyalah kredit pada bank-bank milik pemerintah.

Keputusan penghapusan kredit macet di bank BUMN itu disetujui oleh Komisi VI DPR dalam rapat dengar pendapat dengan Menteri BUMN Dahlan Iskan, jajaran direksi perbankan BUMN, dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sultan Hamengkubuwono X, di Jakarta, Senin (4/2) .

”Kami menyetujui penghapusan ini, dan prosesnya akan dilakukan melalui rapat umum pemegang saham (RUPS),” kata Ketua Komisi VI DPR Airlangga Hartanto.

Dahlan mengatakan, penghapusan kredit macet itu akan membuat buku perbankan menjadi lebih bersih. ”Saya akan meminta agar agunan pengusaha UMKM itu segera dikembalikan. Agunan itu bisa digunakan untuk modal kerja lagi,” kata Dahlan.

Berdasarkan data Kementerian BUMN, posisi kredit macet UKM saat ini antara lain PT Bank Mandiri Tbk senilai Rp 2,192 miliar (140 debitor), Bank Rakyat Indonesia senilai Rp 4,259 miliar (39 debitor), PT Bank Negara Indonesia Tbk senilai Rp 2,343 miliar (1 debitor), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk senilai Rp 609 juta (4 debitor).

Deputi Menteri BUMN Bidang Jasa Gatot Trihargo menuturkan, penghapusan kredit macet korban bencana alam itu tidak perlu dilakukan dengan RUPS luar biasa. Cukup dengan RUPS biasa. ”BRI yang pertama melakukan RUPS, sedangkan bank lainnya pada bulan Maret,” kata Gatot.

Dengan dihapuskannya kredit macet itu, bank BUMN bisa lebih leluasa untuk memperluas ekspansi di masa mendatang.

Sementara Sultan Hamengkubowono X menyambut baik penghapusan kredit macet tersebut.

”Saya menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya, yang telah membantu perjuangan kami akibat kredit macet karena bencana alam,” kata Sultan. (ARN/ABK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com