Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bikin Tandingan, Kadin Pecat Anggotanya

Kompas.com - 15/02/2013, 08:16 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyatakan akan menindak tegas terhadap upaya-upaya memecah belah organisasi. Salah satunya dengan pemecatan salah satu anggota Kadin yang berupaya membuat Kadin tandingan.

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Koordinator Indonesia Iwa Hanafi menilai berdirinya Forum KADIN Provinsi Se-Indonesia yang diketuai oleh Ketua Kadin Daerah Istimewa Yogyakarta Nur Achmad Affandi dinilai oleh Dewan Pengurus Pusat Kadin Indonesia sebagai upaya menciptakan friksi internal. Sehingga dapat menciptakan iklim organisasi Kadin Indonesia yang tidak sehat.

"Oleh sebab itu, keputusan bersama yang diambil oleh Dewan Pengurus Pusat Kadin Indonesia adalah melakukan pemecatan terhadap Nur Achmad Affandi dari jabatannya sebagai Ketua Kadin Daerah Istimewa Yogyakarta dan segera menunjuk pejabat sementara untuk mengisi kekosongan tersebut," kata Iwa dalam siaran pers di Jakarta, Jumat (15/2/2013).

Menurut Iwa, pemecatan Nur Achmad Affandi dilakukan berdasarkan Surat Keputusan (SK) KADIN Indonesia dengan nomor SKEP/012/DP/II/2012. Hal ini disebabkan Nur Achmad dinilai memiliki keterkaitan dengan kepentingan politik 2014 yang notabene merupakan kepentingan yang bukan menjadi agenda utama Kadin Indonesia.

Ketua Umum Kadin Indonesia Suryo Bambang Sulisto mengatakan, Kadin Indonesia bertekad konsisten terhadap agenda mendorong sinergi dan warna-warni dunia usaha dalam rangka menciptakan iklim dunia usaha yang bersahabat. Serta akan mendorong iklim organisasi yang solid untuk mempercepat pembangunan ekonomi nasional dan daerah secara berkesinambungan.

Para pengusaha yang tergabung dalam Kadin Indonesia tentu saja memiliki aspirasi politiknya masing-masing yang tentu menciptakan adanya warna-warni dalam keorganisasian Kadin Indonesia.

"Namun para pengusaha yang tergabung dalam Kadin adalah figur yang sangat matang, sehingga tak akan terbelah oleh kepentingan politiknya. Justru bisa saling sinergi untuk agenda melancarkan perekonomian nasional. Sebab Kadin Indonesia memiliki fokus untuk mewadahi kepentingan dunia usaha, bukan politik," kata Bambang.

Upaya pemecatan salah satu anggota ini, kata Bambang merupakan bagian dari upaya Kadin Indonesia melakukan reformasi melalui jalan depolitisasi agar tercipta iklim organisasi yang profesional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 17 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 17 Mei 2024

Spend Smart
3 Tanda Lolos Kartu Prakerja, Apa Saja?

3 Tanda Lolos Kartu Prakerja, Apa Saja?

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Whats New
KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

BrandzView
5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

Spend Smart
Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Whats New
Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan  Sosialisasi dan Dorong Literasi

Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan Sosialisasi dan Dorong Literasi

Whats New
Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Whats New
Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Whats New
Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Whats New
Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Whats New
Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Work Smart
Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com