Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/02/2013, 07:24 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Saham-saham di Wall Street turun pada Rabu (20/2/2013) waktu setempat (Kamis pagi WIB), setelah risalah Federal Reserve menunjukkan perpecahan atas pembelian aset.

Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir turun 108,13 poin (0,77 persen) menjadi 13.927,54. Indeks saham S&P 500 turun 18,99 poin (1,24 persen) menjadi 1.511,95 dan indeks komposit teknologi Nasdaq turun 49,18 poin (1,53 persen) menjadi 3.164,41 terseret oleh saham Apple yang jatuh 2,4 persen.

Setelah pembukaan, sebagian besar saham lebih rendah di tengah data perumahan  dan inflasi grosir yang bervariasi, indeks mencapai posisi terendah sesi baru setelah The Fed merilis risalah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada 29-30 Januari.

Beberapa peserta mengatakan bahwa evaluasi yang sedang berlangsung atas pembelian aset 85 miliar dollar AS per bulan "mungkin juga mendorong komite untuk mengurangi atau mengakhiri pembelian sebelum menilai bahwa perbaikan substansial dalam prospek pasar tenaga kerja telah terjadi."

"Mengejutkan, The Fed memberikan sinyal akan menghentikan program pembelian aset sebagai stumulus. Itu dikarenakan bank sentral melihat ekonomi AS membaik," ulas  Dan Greenhaus, chief global strategist di BTIG LLC.

The Fed juga memastikan, suku bunga acuan akan dijaga di level terendah saat ini hingga 2014. Selain karena katalis itu, pasar merealisasikan keuntungan dari kenaikan perdagangan sebelumnya.

Sementara Office Depot dan OfficeMax mengkonfirmasi merger mereka setelah berita pengumuman prematur. Penggabungan semua saham akan membuat pengecer pasokan kantor 18 miliar dolar AS.

Saham Office Depot merosot 16,7 persen dan OfficeMax merosot 7,0 persen. Jaringan hotel Marriott jatuh 2,7 persen setelah membukukan hasil kuartalan yang gagal memenuhi harapan.

Pengembang perumhanan mewah Toll Brothers juga menderita dari laba yang mengecewakan, kehilangan 9,1 persen.

Dell, yang melaporkan penurunan laba 32 persen pada 2012 yang  sedikit lebih baik dari yang diharapkan, naik 0,2 persen. Yahoo! turun 1,7 persen setelah meluncurkan sebuah homepage baru.

Sony turun 1,2 persen menjelang konferensi pers PlayStation 4.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kala Kemenko Perekonomian dan Kemendag Saling “Lempar Batu” soal Utang Minyak Goreng... 

Kala Kemenko Perekonomian dan Kemendag Saling “Lempar Batu” soal Utang Minyak Goreng... 

Whats New
Didorong Sentimen AI, Nasdaq Ditutup Menguat 1,37 Persen

Didorong Sentimen AI, Nasdaq Ditutup Menguat 1,37 Persen

Whats New
Ini Temuan BPK di Cucu Usaha Semen Indonesia dan Proyek Gas JTB

Ini Temuan BPK di Cucu Usaha Semen Indonesia dan Proyek Gas JTB

Whats New
Timnas Amin Kritik Kebijakan Hilirisasi, Bahlil: Pikirannya Jangan Sempit

Timnas Amin Kritik Kebijakan Hilirisasi, Bahlil: Pikirannya Jangan Sempit

Whats New
Sebagian Besar Serangan Siber ke Perusahaan akibat dari Kelalaian Manajemen

Sebagian Besar Serangan Siber ke Perusahaan akibat dari Kelalaian Manajemen

Whats New
Soal ASN Berkinerja Buruk Akan Dipindah ke IKN, Kepala Otorita: Itu Bercanda Kali...

Soal ASN Berkinerja Buruk Akan Dipindah ke IKN, Kepala Otorita: Itu Bercanda Kali...

Whats New
[POPULER MONEY] Dampak Boikot Produk Israel ke Indonesia | Mendag Izinkan TikTok Duet dengan Tokopedia

[POPULER MONEY] Dampak Boikot Produk Israel ke Indonesia | Mendag Izinkan TikTok Duet dengan Tokopedia

Whats New
Bahlil Bocorkan Perkembangan Nasib Kontrak Freeport

Bahlil Bocorkan Perkembangan Nasib Kontrak Freeport

Whats New
Ganjar Kunjungi IKN, Kepala Otorita Sebut Terbuka untuk Semua Capres

Ganjar Kunjungi IKN, Kepala Otorita Sebut Terbuka untuk Semua Capres

Whats New
Zalora Indonesia Tunjuk Aashish Midha sebagai CEO Baru

Zalora Indonesia Tunjuk Aashish Midha sebagai CEO Baru

Whats New
Subsidi Tarif LRT Jabodebek 2023 Hampir Rp 120 Miliar

Subsidi Tarif LRT Jabodebek 2023 Hampir Rp 120 Miliar

Whats New
Upaya IDSurvey untuk Bantu Capai Nol Emisi Karbon

Upaya IDSurvey untuk Bantu Capai Nol Emisi Karbon

Whats New
Soal Kabar TikTok Gandeng Tokopedia, Bahlil: Saya Belum Tahu

Soal Kabar TikTok Gandeng Tokopedia, Bahlil: Saya Belum Tahu

Whats New
Pertamina EP Cepu Janji Ikuti Rekomendasi BPK soal Proyek Gas JTB

Pertamina EP Cepu Janji Ikuti Rekomendasi BPK soal Proyek Gas JTB

Whats New
Evaluasi Penyaluran KUR, dari Debitur Tak Punya NPWP sampai Biaya 'Siluman'

Evaluasi Penyaluran KUR, dari Debitur Tak Punya NPWP sampai Biaya "Siluman"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com