Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkatkan Produksi Hortikultura

Kompas.com - 23/02/2013, 03:05 WIB

Jakarta, Kompas - Pengaturan impor komoditas hortikultura seharusnya dilakukan seiring peningkatan produksi dalam negeri. Tanpa itu, konsumen yang akan menjadi korban.

Menurut pengamat pertanian pangan dari Institut Pertanian Bogor, Wayan Susila, Jumat (22/2), di Jakarta, setidaknya saat ini ada tiga dampak negatif dengan adanya kebijakan pengetatan impor komoditas hortikultura, yaitu kenaikan harga komoditas hortikultura di pasar dalam negeri, turunnya kualitas komoditas hortikultura impor, serta akses orang miskin ke sumber pangan yang beragam semakin sulit.

Tidak selamanya, kata Wayan, insentif harga dalam bentuk kenaikan harga komoditas hortikultura di pasar dalam negeri langsung berdampak pada kenaikan produksi nasional. ”Bisa saja yang terjadi hanya pengalihan komoditas,” ujarnya.

Selama ini, lahan, petani, dan tenaga kerja yang membudidayakan komoditas hortikultura, dengan jenis komoditas pangan lain adalah orang yang sama. ”Ketika harga komoditas hortikultura bagus, petani lain akan beralih menanam hortikultura dari sebelumnya membudidayakan komoditas lain. Akibatnya produksi untuk komoditas yang ditinggalkan turun,” katanya.

Volume produksi dan perdagangan komoditas hortikultura memang meningkat, tetapi secara nasional sama saja karena produksi pangan yang ditinggalkan juga turun.

Sebaliknya, kenaikan harga akan berdampak pada inflasi. Selain orang miskin makin sulit mengakses pangan yang beragam.

Idealnya, kata Wayan, kebijakan pengaturan impor hortikultura diimbangi dengan peningkatan produksi dalam negeri. Namun itu belum kelihatan sampai sekarang, meski peluangnya besar.

Menteri Pertanian Suswono menyatakan, konsumsi pangan masyarakat yang beragam harus diimbangi dengan substitusi produk dalam negeri. Produksi pangan yang meningkat membuat pilihan komoditas yang dikonsumsi masyarakat makin beragam.

Ketua Umum Dewan Hortikultura Nasional Benny A Kusbini mengatakan, rantai pasok sangat diperlukan untuk menjaga kualitas komoditas hortikultura petani. Begitu pula dengan infrastruktur irigasi di sentra-sentra produksi hortikultura. (MAS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com