JAKARTA, KOMPAS.com - Kalangan pengusaha nasional yang tergabung dalam sejumlah asosiasi usaha sektoral tidak menyetujui adanya musyarawah nasional luar biasa (munaslub) untuk melengserkan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Suryo Bambang Sulisto (SBS).
Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat, mengatakan reshuffle atau pergantian pucuk pimpinan di tengah-tengah masa jabatan hal tidak mendasar, hanya akan menciptakan preseden buruk kedepan bagi lembaga yang menaungi sejumlah asosiasi pengusaha tersebut.
"Tidak setuju dengan arah kepemimpinan boleh, tapi jangan kebablasan. Jangan seperti junta militer di banyak negara Afrika atau Amerika Latin dulu yang saling mengkudeta. Sekali terjadi kudeta, pasti akan terus terjadi balas dendam dan saling kudeta. Tidak akan pernah selasai," ujar Ade Sudrajat, Selasa (5/3/2013).
Ade mengaku bisa memahami adanya ketidaksepahaman dari sejumlah pihak terkait langkah perubahan yang dilakukan oleh Ketua Umum Kadin beberapa waktu lalu. Struktur kepengurusan dari semula berjumlah 21 jabatan dikembangkan menjadi 36 jabatan demi meningkatkan efektivitas dan mengoptimalkan kinerja organisasi.
Ia memandang agenda reformasi, depolitisasi dan profesionalisasi yang dilakukan oleh kepengurusan saat ini sudah pada tepat pada jalurnya.
Apalagi dalam mengganti maupun menambah sejumlah posisi Wakil Ketua Umum (Waketum), SBS dinilai telah menempatkan tokoh-tokoh pengusaha yang kompeten dan bisa bekerja di lapangan sesuai bidangnya masing-masing.
"Ini merupakan kekuatan baru Kadin. Tinggal bagaimana seluruh elemen bisa bersinergi bagi kemajuan ekonomi dan kepentingan nasional. Intinya bagaimana Kadin bisa membuka lapangan kerja untuk mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia. Ini yang paling penting," kata dia. (Adiatmaputra Fajar Pratama)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.