Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asosiasi Tekstil: Kadin Jangan Dikudeta

Kompas.com - 06/03/2013, 10:03 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kalangan pengusaha nasional yang tergabung dalam sejumlah asosiasi usaha sektoral tidak menyetujui adanya musyarawah nasional luar biasa (munaslub) untuk melengserkan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Suryo Bambang Sulisto (SBS).

Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat, mengatakan reshuffle atau pergantian pucuk pimpinan di tengah-tengah masa jabatan hal tidak mendasar, hanya akan menciptakan preseden buruk kedepan bagi lembaga yang menaungi sejumlah asosiasi pengusaha tersebut.

"Tidak setuju dengan arah kepemimpinan boleh, tapi jangan kebablasan. Jangan seperti junta militer di banyak negara Afrika atau Amerika Latin dulu yang saling mengkudeta. Sekali terjadi kudeta, pasti akan terus terjadi balas dendam dan saling kudeta. Tidak akan pernah selasai," ujar Ade Sudrajat, Selasa (5/3/2013).

Ade mengaku bisa memahami adanya ketidaksepahaman dari sejumlah pihak terkait langkah perubahan yang dilakukan oleh Ketua Umum Kadin beberapa waktu lalu. Struktur kepengurusan dari semula berjumlah 21 jabatan dikembangkan menjadi 36 jabatan demi meningkatkan efektivitas dan mengoptimalkan kinerja organisasi.

Ia memandang agenda reformasi, depolitisasi dan profesionalisasi yang dilakukan oleh kepengurusan saat ini sudah pada tepat pada jalurnya.

Apalagi dalam mengganti maupun menambah sejumlah posisi Wakil Ketua Umum (Waketum), SBS dinilai telah menempatkan tokoh-tokoh pengusaha yang kompeten dan bisa bekerja di lapangan sesuai bidangnya masing-masing.

"Ini merupakan kekuatan baru Kadin. Tinggal bagaimana seluruh elemen bisa bersinergi bagi kemajuan ekonomi dan kepentingan nasional. Intinya bagaimana Kadin bisa membuka lapangan kerja untuk mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia. Ini yang paling penting," kata dia. (Adiatmaputra Fajar Pratama)

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com